Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri) dan Ketua Inasgoc Erick Thohir (kanan) bersiap mengikuti rapat terbatas terkait penyelenggaraan Asian Games 2018 di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Gedung FX Senayan, Jakarta Selatan, 25 Maret 2017. Rapat ini juga membahas perkembangan pembangunan maupun renovasi infrastruktur yang akan digunakan pada Asian Games. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) membutuhkan lebih dari 20.000 sukarelawan dalam penyelenggaraan pesta olahraga multicabang tertinggi di Asia yang diikuti 45 negara pada Agustus-September 2018 itu.
"Animo masyarakat untuk menjadi sukarelawan Asian Games 2018 sangat besar, terutama mahasiswa, meskipun penyelenggaraan masih 17 bulan mendatang," kata pelaksana tugas Sekretaris Jenderal INASGOC Harry Warganegara di Jakarta, Jumat.
INASGOC, lanjut Harry, masih mendata jumlah kebutuhan sukarelawan Asian Games XVIII untuk di Jakarta maupun Palembang untuk pelayanan bagi sekitar 11 ribu atlet dan ofisial serta lima ribu perwakilan media dari 45 negara di Asia.
Departemen Sumber Daya Manusia INASGOC juga masih menyusun bidang-bidang kebutuhan sukarelawan seperti pelayanan umum, akomodasi, media dan hubungan masyarakat, transportasi, serta teknologi informasi.
"Kami juga menetapkan sejumlah persyaratan untuk sukarelawan seperti penguasaan bahasa asing dan penguasaan komputer dan teknologi informasi karena mereka akan melayani atlet, ofisial, media, suporter, hingga tamu-tamu negara," kata Harry.
Harry mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penerimaan sukarelawan Asian Games 2018 yang mengatasnamakan INASGOC maupun agen pencari sukarelawan Asian Games.
"Kami tidak pernah menunjuk agen atau koordinator pencari tenaga sukarelawan. Departemen SDM INASGOC akan mengumumkan secara resmi melalui media massa, situs resmi, maupun media jejaring sosial kami," kata Harry.
Harry menambahkan Panitia Penyelenggara Asian Games belum membuka pendaftaran sukarelawan pada awal 2016. "Bahkan ada yang meminta pembayaran. Kami meminta masyarakat untuk lebih waspada," ujarnya.