Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Gregoria Mariska: Hobi, Target, hingga Bayangan Pensiun

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Ekspresi Pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung usai mencetak angka saat bertanding melawan pemain bulu tangkis China, Chen Yufei pada Kejuaraan BCA Indonesia Open 2017 di JCC Senayan, Jakarta, 13 Juni 2017. Gregoria memastikan langkah ke babak kedua Indonesia Open 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ekspresi Pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung usai mencetak angka saat bertanding melawan pemain bulu tangkis China, Chen Yufei pada Kejuaraan BCA Indonesia Open 2017 di JCC Senayan, Jakarta, 13 Juni 2017. Gregoria memastikan langkah ke babak kedua Indonesia Open 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGregoria Mariska Tunjung mengakhiri paceklik prestasi Indonesia di sektor tunggal putri dalam Kejuaraan Dunia Junior. Grego, panggilannya, meraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2017 di Yogyakarta, 9-22 Oktober lalu. Ia menundukkan pemain Cina, Han Yue, dan menjadi juara dunia junior Indonesia pertama setelah Maria Kristin Yulianti pada 1992. Kemenangan Grego membawa optimisme di tengah seretnya prestasi bulu tangkis junior.

Pertandingan tersebut merupakan pertandingan terakhir dara berusia 18 tahun itu di level junior. Tahun depan, ia mesti bertanding di level senior. "Saya akan banyak belajar pada pemain senior," katanya. Saat ini, Grego fokus menyiapkan diri untuk mengikuti Macau Open Grand Prix Gold pada 7-12 November 2017. "Saya belum libur sejak turnamen kemarin," ujarnya.

Kamis sore lalu, di sela acara penghargaan juara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Galeri Indonesia Kaya, wartawan Tempo, Dini Pramita dan Egi Adyatama, menemui Grego. Perempuan kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, ini bercerita mengenai awal kariernya sebagai pebulu tangkis hingga rencananya jika sudah menggantungkan raket kelak.

Anda juara dunia junior pertama setelah 25 tahun. Ada tekanan sebelum bertanding?

Sebelum pertandingan, saya sudah diberi tahu oleh pelatih. Jika berhasil menjadi juara, saya akan memecahkan rekor 25 tahun. Saya memang sempat merasa tegang karena pendukung sangat banyak. Ini memberikan tambahan kepercayaan diri sekaligus saya takut mengecewakan mereka. Tapi saya coba tidak memikirkan itu.

Bagaimana Anda berlatih untuk turnamen ini. Apa ada persiapan khusus?

Program latihan tetap berjalan seperti biasanya. Hanya, pelatih memberi tambahan latihan untuk memperkuat kaki.

Siapa lawan terberat Anda?

Lawan saya di final, Han Yue, adalah lawan paling berat. Dia merupakan juara Asia Junior 2017. Selama bermain, saya hanya berusaha tampil all out, mengerahkan seluruh kemampuan terbaik. Ini adalah pertandingan World Junior Championship terakhir sehingga saya ingin sekali memberikan hasil terbaik.

Seberapa penting kemenangan dalam turnamen ini?

Turnamen ini sangat penting bagi karier atlet pebulu tangkis. Sebab, ini adalah turnamen junior dengan level tertinggi. Pastinya, di masa yang akan datang, lawan saya tidak jauh-jauh dari para atlet yang bertarung di junior ini juga.

Saat ini, Anda berada di peringkat ke-48 dunia. Apa target dalam tiga tahun mendatang?

Saya ingin masuk top 20 sampai 10 dunia. Untuk mencapainya, saya akan konsisten berlatih, disiplin, dan berusaha keras untuk terus meningkatkan kemampuan.

Siapa sosok yang membuat Anda jatuh cinta pada bulu tangkis?

Taufik Hidayat. Dulu, waktu masih SD (sekolah dasar) di Wonogiri, saya menonton pertandingan Thomas dan Uber Cup di televisi. Di situ ada Taufik Hidayat. Saya bilang ke Bapak, saya ingin bermain bulu tangkis dan minta dibelikan raket.

Waktu itu juga jadi seperti musim, di mana hampir semua anak punya raket. Saya jadi merasa ingin punya juga. Melihat saya antusias, besoknya Bapak membelikan raket. Sejak itu, saya sering bermain di pekarangan rumah, berlatih bersama Bapak.

Berlatih serius?

Waktu itu belum, cuma main ketika sore hari di pekarangan rumah. Itu juga tidak rutin karena saya masih ada les menari dan berenang. Belum lagi karate, karena Bapak saya kan pelatih karate. Jadi belum fokus.

Kapan Anda mulai betul-betul fokus bermain bulu tangkis?

Saya mulai senang gara-gara ada Pekan Olahraga Pelajar Daerah sewaktu SD. Ketika itu, saya mewakili sekolah karena alasannya tidak ada lagi yang tomboi selain saya. Saya sekadar ikut, belum bisa mengembalikan kok, sekadar nepok, dan servis cuma asal, belum bisa ngejar. Nah, dari situ mulai latihan supaya tidak malu-maluin kalau ikut lomba lagi.

Siapa pelatih pertama Anda?

Bapak saya sendiri. Beliau melatih dasarnya saja, seperti di rumah dulu dengan memukul kok yang diikat di lampu. Selain itu, om saya, yang atlet, memberi tahu Bapak apa saja latihan dasar yang benar.

Lalu bagaimana ceritanya dari Wonogiri sampai ke pelatnas?

Ketika kelas dua, saya mulai aktif ikut di klub lokal di Wonogiri selama tiga bulan. Di sana, saya belajar teknik dasar, seperti melangkah. Lalu setelah itu saya ikut klub di Solo selama enam bulan. Lepas dari situ, saya ikut les privat di Solo.

Sewaktu kelas empat, saya mulai ditawari ikut Persatuan Bulu Tangkis Mutiara Cardinal, Bandung. Selama satu setengah tahun, saya masih ikut orang tua dulu. Kalau mau latihan, baru ke Bandung. Ketika sudah menginjak pertengahan kelas lima SD, saya pindah ke Bandung dan ternyata betah. Dari situ, saya terus berlatih dan mengikuti turnamen demi turnamen hingga akhirnya pada 2013 saya masuk Pelatnas Cipayung.

Apa perbedaan antara latihan di klub dan pelatnas?

Tidak terlalu berbeda, sehari dua kali latihan dengan lama per sesi tiga jam. Yang beda, di pelatnas ada hari-hari tertentu, yang kita latihan selama tiga kali sehari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda meninggalkan orang tua sejak usia dini. Bagaimana Anda beradaptasi dengan situasi ini?

Orang tua tidak melepas saya begitu saja. Mereka setiap hari menelepon saya dan sepekan sekali mengunjungi. Dengan begitu, saya tidak merasa jauh dari orang tua dan terasa sekali bagaimana mereka mendukung saya. Semakin dewasa, saya semakin mengerti. Itu yang membuat saya bisa menjaga tetap fokus dan semangat berlatih.

Selama jauh dari orang tua, siapa orang tua pengganti Anda?

Pelatih saya. Mereka yang mengerti saya, paling sering bertemu, hampir setiap hari.

Terakhir diraih pada 1992, gelar juara dunia junior pada tunggal putri kini kembali dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung.

Anda terbiasa berlatih keras sejak belia. Bagaimana menyeimbangkannya dengan kegiatan lain supaya tidak jenuh?

Saya tidak setiap hari berlatih. Ada libur Sabtu sore dan Minggu libur seharian. Saya biasanya memanfaatkan itu untuk nongkrong. Teman-teman karib saya sangat banyak. Kalau disebutkan satu per satu, rasanya kepanjangan. Ha-ha-ha.

Saya menjaga pertemanan di tengah kepadatan jadwal latihan dengan sesekali menonton film terbaru di bioskop, nongkrong di kafe, atau berburu foto bareng. Seperti yang umumnya dilakukan oleh orang lain seusia saya.

Di mana lokasi favorit Anda untuk menghabiskan waktu bersama teman?

Saya paling suka ke Puncak. Kalau ada libur panjang, biasanya kami ke sana.

Apa kegiatan favorit yang bisa meredam penat latihan?

Saya sangat suka musik. Saya suka menonton konser dan mencicipi aneka jenis kuliner unik. Jika saya merasa penat, saya suka mendengarkan musik untuk membangkitkan mood. Tapi ketika libur, kegiatan favorit saya sebetulnya menonton film.

Bagaimana jalannya kegiatan akademik Anda?

Tahun depan saya berencana kuliah. Sejak SMP (sekolah menengah pertama), saya tidak bisa mengikuti kelas secara penuh. Ilmu di bangku kuliah akan berguna bagi saya ke depan. Bapak saya memiliki bisnis. Mungkin setelah tidak menjadi atlet bulu tangkis lagi, saya bisa mengembangkan itu.

Ingin beralih jadi pebisnis setelah pensiun?

Sebetulnya belum tahu. Ha-ha-ha. Tetapi saya ingin sekali menjadi pelatih, tidak jauh-jauh dari dunia yang saya tekuni saat ini.

Siapa atlet favorit Anda?

Nozomi Okuhara, Rathanok Intanon, Tai Tzu Ying, dan Carolina Marin. Legenda Indonesia pasti jadi panutan saya. Tapi saya juga mau bermain seperti pemain top dunia.

Tahun depan Anda akan meninggalkan level junior. Apa target Anda dan bagaimana beradaptasi?

Saya belum mau menetapkan target terlalu tinggi. Saya ingin menjalaninya satu per satu. Saya menyadari saya baru saja lulus dari level junior, masuk ke level senior, belum ada apa-apanya. Maka itu, saya mau beri pembuktian dulu di level saya, dari Grand Prix Gold, terus naik secara bertahap sampai nanti saya meraih prestasi tertinggi. Untuk itu, saya harus memperkuat fisik dan tidak mudah menyerah ketika ada di tengah-tengah lapangan.

Sudah membayangkan program latihan di level senior nanti?

Kemungkinan ada tambahan latihan fisik. Saya sendiri menyadari masih ada beberapa kekurangan yang hanya bisa diperbaiki dengan konsisten berlatih. Masih banyak kemungkinan menanti di depan, lihat nanti.

Apa target jangka pendek?

Saya ingin tampil maksimal di tiga turnamen terakhir karena pengujung tahun sudah dekat.

Lihat video Gregoria Mariska:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

23 jam lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

2 hari lalu

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto dalam sesi jumpa pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Randy
Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia resmi menunjuk Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu sebagai kapten.


Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

2 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

Ricky Soebagdja mengatakan optimistis skuad putra bulu tangkis Indonesia bisa kembali membawa pulang Piala Thomas tahun ini.


Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

3 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) memberikan keterangan pers setibanya dari Inggris di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 18 Maret 2024. Fajar/Rian berhasil mempertahankan gelar All England kategori ganda putra yang pertama kali diperoleh tahun lalu. ANTARA/Muhammad Iqbal
Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu ditunjuk berdasarkan hasil voting seluruh atlet yang tergabung di dalam tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

6 hari lalu

Jonatan Christie. Dok TIm Humas PBSI
Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Jonatan Christie melesat ke posisi tiga besar dalam peringkat bulu tangkis dunia (BWF) yang dirilis Sabtu, 20 April 2024


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

8 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

9 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Kabidbinpres PP PBSI Ricky Soebagdja menjelaskan ada diskusi yang dilakukan dengan tim pelatih dalam pemilihan skuad Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

10 hari lalu

Tropi dari Piala Thomas dan Uber 2022 ditampilkan saat berlangsungnya babak semifinal Piala Thomas Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat, 13 Mei 2022.  Indonesia akan menghadapi India di final Piala Thomas. ANTARA/M Risyal Hidayat
Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

Tim bulu tangkis Indonesia diperkuat mayoritas pemain senior. Alwi Farhan dan Ruzana siap jadi rising star di Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

12 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

12 hari lalu

Jonatan Christie menjadi juara tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Tim Humas PBSI
Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

Jonatan Christie menuturkan kunci kemenangan atas Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024.