TEMPO.CO, Jakarta - Roger Federer mengatakan usia bukan masalah setelah ia mengalahkan Marin Cilic dan meraih gelar juara Grand Slam ke-20 pada usia 36 tahun.
Petenis tunggal putra Swiss yang menempati unggulan kedua di Australia Terbuka 2018 itu mengalahkan Cilic 6-2, 6-7 (5-7), 6-3, 3-6, 6-1 pada babak final, Minggu 28 Januari 2018. Ia mempertahankan gelar yang diraihnya 12 bulan lalu.
Ken Rosewall menjuarai tunggal putra Australia Terbuka 1972 pada usia 37 tahun. Rosewall hanya satu-satunya petenis pria lebih tua dibandingkan Federer yang memenangi sebuah seri Grand Slam dalam era tenis terbuka.
“Saya memenangi tiga Grand Slam sekarang dalam 12 bulan. Saya tidak bisa percaya kepada diriku sendiri,” kata Federer yang melakukan pukulan forehand dengan tangan kanan.
Petenis kelahiran Basel, Swiss, ini juga memegang rekor sebagai pemain putra yang paling banyak memenangi Grand Slam yaitu 20 kali.
“Saya hanya berusaha mempertahankan jadwal pertandingan yang bagus, terus lapar gelar, dan kemudian mungkin hal-hal bagus bisa terjadi. Jadi, saya tidak memikirkan usia. Itu hanya sebuah nomor,” kata Federer.
"Tapi, saya harus sangat berhati-hati dalam perencanaanku. Saya mesti benar-benar memutuskan sebelumnya apa tujuan saya, apa prioritas saya? Saya pikir itulah yang akan menentukan seberapa besar sukses saya nantinya,” Federer melanjutkan.
“Membuat waktu yang menyenangkan di depan. Itulah sebagai profesional yang kami lakukan. Tapi, saya senang dengan posisiku sekarang,” ia menambahkan.
Memenangi Grand Slam adalah dambaan setiap petenis profesional sepanjang karier individunya. Seri turnamen perorangan paling akbar itu berlangsung empat kali dalam setiap tahun dan berlangsung di tiga jenis lapangan yang berbeda, yaitu lapangan keras, tanah liat, dan rumput.
Setelah Australia Terbuka, seri turnamen individu tertinggi ini akan berlangsung di lapangan tanah liat Roland Garos, Paris, dalam Prancis Terbuka, Mei mendatang.
Setelah itu, Wimbledon di lapangan rumput Wimbledon, London, Juli, dan terakhir Amerika Serikat Terbuka di lapangan keras Flushing Meadows, New York, September.
Seorang petenis nomor satu dunia, putra maupun putri, sering dikatakan tidak sah atau kurang bergengsi bila belum pernah memenangi Grand Slam.
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO