TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putra Indonesia
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo berhasil mempertahankan gelar juara All England. Keduanya blak-blakan bicara soal perbedaan saat juara tahun lalu dan tahun ini, juga membagi resep sukses mereka.
Pasangan yang mendapat julukan The Minions itu pertama kali berlaga di All England pada 2015. Meski menjadi debutan, saat itu mereka berhasil menembus babak semifinal, sebelum dihentikan wakil Denmark Mads Pieler Kolding/Mads Conrad Petersen.
Marcus/Kevin kembali mencoba peruntungannya di tahun 2016. Namun langkah mereka langsung terhenti di babak pertama. Mereka takluk dari unggulan asal Cina, Fu Haifeng/Zhang Nan. Di tahun 2017, The Minions kembali dengan predikat sebagai peringkat lima dunia.
Baca: Kembali dari All England, Marcus/Kevin Disambut Bonus Rp 250 Juta"Kalau saya pribadi yang jelas di turnamen yang pertama (jadi juara 2017) mainnya lebih grogi dan nervous. Di turnamen yang sekarang, bisa main lebih tenang, kami sudah bisa mengontrol cara mainnya. Soalnya sudah punya pengalaman," kata Marcus saat ditemui usai tiba di Indonesia, Selasa, 20 Maret 2018.
Pada saat menjadi juara di 2017, Marcus/Kevin memang bukan menjadi unggulan pertama. Meski begitu, The Minions tampil ganas dan melibas semua lawannya dalam pertandingan straight game. Di babak semifinal, mereka kembali harua bertemu duet Denmark Kolding/Conrad, yang menyingkirkan mereka di All England 2015.
Pertarungan sengit pun terjadi. Sempat kalah di game pertama, Marcus/Kevin berhasil membalikan keadaan di sisa game yang ada. "Jelas turnamen pertama (2017) lebih berat. Di semifinal hampir kalah. Saya sampai gak bisa tidur sebelum pertandingan," ujar Kevin mengenang.
Baca: Menteri Puan Maharani: Prestasi Marcus/Kevin Kebanggaan Indonesia
Pasca menjuarai All England 2017, penampilan Marcus/Kevin semakin menanjak. Dari 11 turnamen setingkat Superseries yang mereka ikuti, The Minions mampu menyabet gelar juara di enam turnamen, termasuk di Dubai World Super Series Finals 2017. Prestasi ini membuat peringkat mereka melejit ke posisi satu sejak September 2017.
Memasuki 2018, konsistensi Marcus/Kevin tetap terjaga. Mereka mampu meraup gelar juara di dua turnamen yang diikuti, yakni Indonesia Masters 2018 dan India Open 2018. Mereka pun masuk sebagai unggulan pertama di All England 2018.
Beban The Minions semakin berat ketika wakil Indonesia lain berjatuhan di fase awal turnamen. Hingga babak semifinal, hanya tinggal Marcus/Kevin saja yang tersisa dan menjadi satu-satunya harapan Indonesia meraih gelar. Meski begitu, beban ini mampu ditanggung oleh mereka dengan baik.
Bertemu dengan peringkat dua dunia asal Denmark sekaligus lawan bebuyutan mereka Mathias Boe/Carsten Mogensen di partai final, Marcus/Kevin tampil prima. Mereka berhasil menyelesaikan pertandingan hanya dalam dua game dan menghabiskan waktu 42 menit.
"Resepnya kami ya agar selalu satu misi, selalu koreksi diri, juga tak pernah berhenti belajar," kata Kevin. Pemain yang masih berusia 21 tahun itu pun mengaku senang dapat mempertahankan gelar juara di turnamen selalu diimpikannya sejak kecil.
Sedangkan bagi Marcus, komunikasi dan menjaga semangat bersama, menjadi kunci untuk tetap tampil prima di lapangan. "Saya selalu tanya Kevin enaknya main bagaimana. Selalu banyak belajar, kurangnya saya juga saya sering tanya. Dia (Kevin) juga satu tujuan, kalau yang saya paling percaya pasti partner saya sendiri," kata Marcus.
Marcus/Kevin menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil juara di All England 2018.
EGI ADYATAMA