TEMPO.CO, Jakarta - Fasilitas sekolah khusus olahraga (SKO) di Ragunan, Jakarta Selatan, mulai digerogoti waktu. Beberapa bagian bangunan mulai tak terurus dan memperlihatkan kerusakan. Setidaknya hal ini terlihat di lapangan bulu tangkis. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap agar ada perbaikan pada fasilitas ini ke depannya.
Baca: Saat Menpora Berusaha Duelkan Marcus/Kevin dan Egy Maulana...
Beberapa dinding lapangan tampak telah bolong. Karpet lapangan pun dinilai tak terlalu merata.
"Memang dari segi infrastruktur, ini kewenangan Pemprov DKI, dan pemerintah pusat hanya menitipkan 200-an atlet ke sini dari tiap-tiap cabang olahraga," kata Imam saat ditemui di lapangan bulu tangkis SKO Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Maret 2018.
Imam mengatakan saat ini Kemenpora menitipkan sekitar 200 atlet di SKO Ragunan. Ia pun berharap SKO semacam ini dapat ditingkatkan fasilitasnya dan bertambah banyak jumlahnya. Saat ini, baru ada tujuh SKO di Indonesia.
"Kita tak henti-hentinya mendorong mendukung dan saya berterima kasih kepada Mendikbud atas kerja samanya. Sekarang sudah lahir kurang-lebih 7 SKO, target kita 34 SKO. Semua pada 2018 sudah tersedia di semua provinsi," kata Imam.
Asisten Deputi Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Teguh Raharjo juga sangat mendukung peremajaan SKO Ragunan. Selama ini, Teguh mengatakan mereka selalu dapat menghasilkan atlet-atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
"Dari 210 atlet saja sudah bisa menyumbangkan 40 persen medali untuk SEA Games dan 60 persen PON. Kalau di sini bisa menampung seribu atlet, sudah pasti bisa bicara di level Asia dan Olimpiade," kata Teguh.
Baca: Menpora: Egy Maulana Bukti Sukses Kombinasi Pendidikan-Olahraga
Selain fasilitas, Teguh mengatakan saat ini SKO butuh lokasi yang lebih luas. Untuk saat ini saja, hanya 210 atlet yang tertampung. Padahal minat untuk masuk ke SKO Ragunan sangat besar.
EGI ADYATAMA