TEMPO.CO, Jakarta - Pecatur Indonesia dipastikan gagal meraih norma grandmaster dan grandmaster putri di turnamen catur internasional JAPFA Grandmaster dan Grandmaster Putri di Solo, Jateng, Senin malam.
Di kategori grandmaster putri, wakil Indonesia WIM Chelsie Monica Sihite dan WIM Dewi AA Citra yang mengumpulkan 5,5 poin, terpaut selisih 2 poin dari posisi pimpinan klasemen GMW Keti Tsatsalashvilli (Georgia) yang mengumpulkan 7,5 poin hingga babak 10.
"Saya pastikan pecatur kami tidak akan mendapatkan norma GM dan WGM di sini, karena memang keras persaingan," kata Kabid Binpres PB Percasi, Kristianus Liem, di Solos, Senin.
"Namun kegagalan meraih norma di sini bukan berarti pecatur tidak mendapatkan apa-apa, paling tidak melalui turnamen internasional rating mereka meningkat," kata Kristianus lagi. "Novendra nambah, Sean nambah, itu sudah lumayan, dan turnamen ini untuk menambah jam terbang mereka."
Sementara itu WGM Frayna Janelle Mae (Filipina) di posisi dua dengan 6,5 poin, disusul WIM Mila Zarkovic (Serbia) dengan 6 poin.
Sedangkan di kategori grandmaster putra, pecatur AS GM Timur Gareyev menyodok sendirian di posisi puncak sementara dengan mengumpulkan 7,5 poin, sekaligus menggeser posisi GM Rusia Anton Dwmchenko yang babak sebelumnya sempat berbagi di posisi pimpinan dan kini berada di posisi ketiga dengan 6,5 poin.
Posisi kedua diisi pecatur China GM Ma Qun yang mengumpulkan 7 poin.
Sementara wakil putra Indonesia FM Yoseph Taher mengumpulkan 5,5 poin, di belakang pecatur Singapura Goh Wei Ming Kevin dengan 6 poin.
Dengan posisi itu pecatur putra Indonesia juga dipastikan tidak akan meraih norma grandmaster.
Turnamen Grandmaster dan Grandmaster Putri akan berakhir, Selasa, 1 Mei 2018, dengan mempertandingkan babak terakhir 11.