TEMPO.CO, Jakarta - Juara Tenis Amerika Serikat Terbuka lima kali, Roger Federer, bertahan dari tekanan awal untuk mengalahkan petenis Australia, Nick Kyrgios, dalam tiga set di New York, Minggu, 2 September 2018, dan maju ke babak 16 besar.
Baca: Tenis Amerika Terbuka: Penampilan Empat Mantan Juara
Federer, 37, menyelamatkan empat break point di game ketujuh dalam set pertama dan kemudian mematahkan servis Kyrgios untuk memimpin 5-4.
Setelah itu, Kyrgios kehilangan fokus sehingga Federer bisa memenangi pertandingan 6-4, 6-1, 7-5 dalam waktu satu jam 44 menit.
Selanjutnya, petenis legendaris Swiss, yang menempati unggulan kedua itu, akan menghadapi petenis Australia lainnya, John Millman.
Federer sudah mencetak rekor menjuarai tunggal putra seri Grand Slam 20 kali. Tapi, ia belum pernah menang di Flushing Meadows, New York, sejak 2008.
Setelah kalah pada perempat final Wimbledon, Juli lalu, Federer mengambil waktu istirahat dan menjadikan trofi juara Amerika Serikat Terbuka sebagai prioritasnya dalam tahun ini.
Sejauh ini, pengorbanan Federer untuk membidik Amerika Serikat Terbuka tahun ini tersebut berjalan baik. Ia mencapai babak 16 besar untuk ke-17 kali di New York tanpa kehilangan satu set pun secara beruntun. Hal ini tidak termasuk ketika ia absen pada 2016.
Adapun unggulan ke-30, Kyrgios, gagal melewati babak ketiga Amerika Serikat Terbuka untuk keenam kali.
Peluang pertama untuk terjadinya pertarungan lima set di antara Federer dan pemain berusia 23 tahun, Kyrgios, terjadi di antara dua petenis yang sangat berbeda karakternya. Federer adalah pemain tenang dan Kyrgios temperamental.
Kyrgios memiliki servis dan pukulan bagus, tapi sering melakukan kesalahan sendiri. Petenis Australia ini misalnya sudah unggul 40-0 tapi kemudian bisa disusul Federer karena pukulan menerpa jaring atau keluar dari garis permainan.
Karena itu, meski Kyrgios terus bertarung dengan agresif dan menghasilkan serangkaian pukulan brilian, Federer bisa terus mengendalikan permainan.
“Dia tampil dengan banyak melakukan aces. Saya kesulitan dengan pukulan backhand pada awal,” kata Federer.
“Jika ia bisa mematahkan serbis saya, ia mungkin akan terus melaju pada set pertama. Jadi bagian itu sangat penting,” Federer melanjutkan.
Baca: Tekuk Ostapenko, Maria Sharapova Lebih Agresif di Malam Hari
Federer sudah melakukan debutnya di Flushing Meadows pada 2000. Ia hanya tertawa ketika ditanya kapan pensiun setelah mengalahkan petenis Prancis, Benoit Paire, pada babak kedua, Kamis lalu. “Saya sudah sering mendengar kata R (retired, pensiun) dalam satu dekade terakhir.”
BBC | ESPN