TEMPO.CO, Jakarta - Tim bola basket putra dan putri Indonesia akan berlaga dalam Kejuaraan Bola Basket Pelajar Asia 2018, yang digelar di GOR Among Rogo Yogyakarta pada 7-15 September.
Kejuaraan tahunan ini diikuti empat negara, yaitu Cina, Hong Kong, Thailand, dan Indonesia sebagai tuan rumah. India dan Malaysia yang sebelumnya sudah menyatakan ikut, menarik diri di saat akhir.
“Kita tidak bisa menunda ajang ini hanya karena dua peserta mengundurkan diri dengan alasan harus turun di kejuaraan lain. Cina, Hong Kong, dan Thailand sudah membereskan urusan administratif perjalanan sehingga tidak mungkin dibatalkan,” kata Washington Galingging, Asisten Deputi Olahraga Pembibitan dan Iptek pada Deputi IV Kemenpora.
Menurut pelatih tim putra Indonesia, Rifki Antolion, kesulitan yang dihadapi dalam kejuaraan nanti adalah sulitnya memprediksi kekuatan lawan.
“Kita tidak tahu kekuatan lawan yang dihadapi seperti apa, karena mereka bukanlah tim nasional di negara masing-masing. Kami sendiri hanya punya waktu 8 hari untuk membentuk dengan andalan dua pemain yang berlaga di ASEAN School Games 2018 Juni lalu,” kata Rifki.
“Kejuaraan pelajar punya batasan usia 18 tahun, sehingga komposisi pemain pasti berubah dibandingkan kejuaraan sebelumnya,” kata Rifki lagi.
Menurut Washington, Kemenpora tidak membebankan target apapun terhadap tim pelajar Indonesia dalam Kejuaraan Bola Basket Pelajar Asia 2018. “Yang penting mereka punya pengalaman bertanding, sehingga mematangkan teknik dan mental mereka saat masuk kategori senior,” kata Washington.