TEMPO.CO, Jakarta - Juara tunggal putri Amerika Serikat Terbuka yang baru, Naomi Osaka, berpeluang menjadi petenis Jepang pertama yang menjadi pemain nomor satu dunia.
Baca: Naomi Osaka Juara: Ada Kontroversi, Tangis, dan Senyum Kecut
Prediksi tersebut dikemukakan seniornya, mantan petenis putri Jepang pertama yang menembus semifinal Grand Slam, Kimiko Date.
Baca: Menang Kontroversial atas Serena, Naomi Osaka Juara AS Terbuka
Osaka yang baru berusia 20 tahun pada Sabtu, 8 September, di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, menang duat set langsung melawan petenis pujaan tuan rumah, Serena Williams, 36, pada final tunggal putri Grand Slam Amerika Serikat Terbuka.
Pemain tenis Jepang, Naomi Osaka, berpelukan dengan lawannya pemain tenis Amerika Serikat, Serena Williams, pada akhir laga final turnamen AS Terbuka, di New York, AS, Sabtu, 8 September 2018. AP Photo/Andres Kudacki.
Kemenangan itu diwarnai dengan pertengkaran Serena dengan wasit yang diikuti dengan teguran, penalti, dan denda kepada petenis Amerika ini.
Baca: Naomi Osaka Siap Patah Kaki di Tenis Amerika Terbuka
Date mengatakan kemenangan pertama Osaka pada seri Grand Slam itu adalah hal yang menakjubkan.
“Jika ia melanjutkan untuk mengembangkan apa yang ditampilkannya dalam dua pekan terakhir, ia bisa menjadi pemain Jepang pertama yang menjadi nomor satu dunia,” kata Date.
“Bisa tetap terlihat tenang seperti itu, dari sejak anda memasuki lapangan sampai pada perebutan poin, adalah hal yang tidak mudah,” kata Date.
Kimiko Date Krumm. AP/Marcio Jose Sanchez
Mantan petenis Jepang yang kini berusia 47 tahun itu mencapai semifinal tiga seri Grand Slam di Australia Terbuka 1994, Prancis Terbuka 1995, dan Wimbledon 1996. Date juga menembus perempat final Amerika Serikat Terbuka 1993 dan 1994.
Pada 1995, Date mencapai peringkat dunia tertinggi Asosiasi Tenis Wanita (WTA) yang pernah diraih petenis Jepang yaitu urutan keempat.
Sedangkan Osaka, yang lahir di Jepang dan besar di Amerika, mencapai peringkat tertinggi WTA miliknya setelah menang di New York, yaitu peringkat ketujuh.
Date berharap Osaka bisa mengulangi prestasi petenis putri Cina, Li Na, yang berhasil menjuarai dua seri Grand Slam.
"Osaka mengambil alih kekuatan permainan tenis wanita dengan kekuatannya sendiri, kekuatan pemain Asia, pemain Jepang,” kata Date.
Petenis asal Cina Li Na, mengembalikan pukulan lawannya asal Slovakia Dominika Cibulkova, pada pertandingan Semifinal Sony Open di Key Biscayne (28/3). Li Na mengalahkan Cibulkova 7-5, 2-6, 6-3. Ap/Luis M. Alvarez
“Sampai saat ini hanya Li Na (dari para petenis Asia) yang memiliki fisik untuk dapat menangani kekuatan semacam itu,” Date menambahkan. “Anda bisa tahu Serena mewaspadai kekuatan Osaka.”
Adapun Li Na yang kini berusia 36 –seusai dengan Serena- menjadi petenis putri Asia pertama dalam sejarah yang bisa memenangi Grand Slam. Li mencapainya di Prancis Terbuka 2011 dan Australia Terbuka 2014. Di Amerika Terbuka, ia mencapai perempat final 2013. Demikian juga di Wimbledon 2006, 2010, dan 2013.
Baca: Juarai Tenis AS Terbuka, Naomi Osaka Minta Maaf ke Serena
Li Na adalah petenis Asia pertama yang mampu menduduki peringkat kedua dunia pada 17 Februari 2014.
BBC | ESPN