TEMPO.CO, Jakarta - Petenis muda Russia Anastasia Potapova mengaku mengandalkan tenaga darah mudanya untuk debutnya di kejuaraan tenis Australian Open di Melbourne.
Mantan petenis junior nomor satu dunia dan juara Wimbeldon Junior itu memiliki catatan bagus tahun 2018 dalam tahun keduanya di sirkuit WTA ketika dia dua kali mencapai babak final yang membawanya finis di peringkat 100 besar.
Padahal Potapova mengawali tahun 2018 dari peringkat 242 dan sempat turun ke 260. Kenaikan peringkat yang drastis itu menjamin satu tempat baginya untuk pertama kali turun di Grand Slam, pada Australian Open yang sedang berlangsung kali ini.
Pada debutnya di Australian Open, Selasa, dia melawan petenis Prancis Pauline Parmentier (32), yang telah terlebih dahulu menjadi petenis profesionial satu tahun sebelum Potapova dilahirkan.
"Saya tidak mengalami tekanan sedikit pun," kata Potapova kepada Reuters setelah kemenangan 6-4 7-6(5) atas Parmentier.
"Saya hanya merasakan kekuatan ini. Kekuatan dari masa muda ini sangat membantuku," kata Potapova.
"Terlebih lagi ketika kalian bermain dengan perempuan di atas 30 tahun, kalian menyadari kalau kalian lebih segar."
"Saya 17 tahun dan bisa melakoni lima set dan setelah itu melanjutkan latihan selama dua jam. Aku tahu lawanku akan cepat lelah," kata Potapova.
Potapova mengaku rahasia kesuksesannya di 2018, tahun keduanya di sirkuit profesional, adalah berkat kebugaran tubuhnya.
"Saya mengganti pelatih kebugaranku sebelum pra-musim dan kami berkerja sangat keras. Aku mempersiapkan diriku secara fisik dan mental juga," kata dia.
Namun demikian, Potapova mengaku permainan tenisnya masih jauh dari sempurna dan masih harus berimprovisasi di luar teknik dan tembakannya.
Potapova menerima wildcard di drawing kualifikasi di Wimbeldon 2017 dan turun di Grand Slam pertamanya. Akan tetapi, dia terpaksa mengakhiri permaiannya setelah terjatuh dan cedera ketika melawan petenis Jerman Tatjana Maria di set kedua.
Membandingkan dua penampilannya di Grand Slam, petenis muda Russia itu, yang akan melawan unggulan ke-17 Madison Keys dari Amerika Serikat pada Kamis, menyatakan dia lebih siap dan percaya diri di Melbourne.
"Tingkat junior dan profesional sangat lah berbeda, aku tak bisa membandingkannya. Bermain sebagai junior di suatu Grand Slam, jika di dua-tiga pertandingan pertama aku bisa bermain dengan satu kaki dan tidak apa-apa. Aku akan menang," kata Potapova.
"Dari perempat-final kalian harus memaksa diri kalian tapi jangan terlalu keras. Di sini, semua orang sangat profesional. Tak peduli siapa yang kalian lawan, ketika kalian bermain kalian harus memaksa diri kalian ke batas sejak detik pertama pertandingan," kata Potapova.
Potapova memiliki target dalam Australian Open 2019 untuk meningkatkan peringkatnya, dan mengatakan bahwa menyeimbangkan tenis dengan waktu yang dia habiskan di usia muda akan menjadi kunci untuk tujuannya.