TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putra Anders Antonsen tampil mengejutkan di Daihatsu Indonesia Masters 2019. Tak masuk dalam daftar pemain unggulan, pemain asal Denmark itu berhasil merebut gelar juara di Indonesia Masters.
Di final, Antonsen yang tampil tanpa didampingi pelatih mengalahkan unggulan pertama turnamen Kento Momota 21-16, 14-21, dan 21-16. Kedua pemain menyuguhkan permainan yang menghibur penonton di Istora Senayan selama satu jam 19 menit.
Antonsen mengatakan menjadi juara merupakan impian sejak lama. Apalagi meraih juara di Istora Senayan, Jakarta. "Luar biasa bisa menang di Istora. Kami di Denmark selalu membicarakan tempat yang ikonik ini," ucap dia usai laga di Jakarta, Ahad, 27 Januari 2019.
Menanggapi perlawanannya terhadap Kento, pemain berusia 21 tahun itu berupaya fokus pada pertandingan dengan tidak berpikir berlebihan. Ia pun mencoba memanfaatkan dukungan penonton sebagai energi di atas lapangan. "Saya mencoba tenang di setiap poin," kata pemain yang duduk di peringkat 20 dunia itu.
Sementara Kento merasa terkejut dengan penampilan Antonsen. Ia menilai serangan dan cara bertahan lawan amat bagus. Namun di sisi lain, pemain peringkat satu dunia itu merasa agak lelah saat memasuki game ketiga. "Saya ada masalah stamina di game kedua," ucap Kento.
Kendala fisik tersebut, langsung membuat Kento kesulitan mengembangkan permainan saat memasuki game ketiga. Usai Indonesia Masters ini ia pun akan melakukan evaluasi permainan untuk menghadapi turnamen berikutnya.
ADITYA BUDIMAN