TEMPO.CO, Jakarta - Tim putri Jakarta PGN Popsivo Polwan mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan 3-1 (25-23, 22-25, 27-25, 25-2 dalam laga putaran pertama final four Proliga 2019 di GOR Joyoboyo Kediri, Jawa Timur, Ahad.
Permainan sengit langsung diperlihatkan oleh kedua tim sejak awal Popsivo Polwan ngotot ingin membuktikan diri setelah dikalahkanJakarta Pertamina Energi dengan skor telak 3-0. Di set pertama, mereka unggul 25-23.
Memasuki set kedua BNI 46 membalikkan keadaan. Tampil menekan, Tri Retno Mutaiara dkk berhasil menang 25-22
Memasuki set ketiga pertandingan sempat ditunda selama satu jam 7 menit karena hujan dan ada sedikit bocor di lapangan. Meski sempat istirahat ternyata kedua tim masih tetap memanas. Popsivo terus memimpin. Meski berusaha dikejar BNI 46, Amalia Fajrina dkk mengamankan set ketiga 27-25.
Permainan sengit kembali diperlihatkan kedua tim di set berikutnya. Aprilia Manganang mampu mendominasi permainan dengan smes kerasnya. Popsivo pun mampu mengakhiri laga dengan 25-21.
Pelatih PGN Popsivo Polwan, Chamnan Dokmai, mengatakan sebenarnya pemain Indonesia itu bagus tapi ketika salah selalu mengatakan kesalahan di receive. Padahal ketika lihat di statistik sebenarnya set ketiga dan kedua timnya hanya membuat lima kesalahan di receive sehingga itu yang harus diperbaiki, yaitu pola pikir di lapangan.
"Pemain Indonesia sebenarnya bagus tapi ketika melakukan kesalahan kadang pola pikirnya masih mikir ini itu, sehingga menyalahkan diri sendiri dan takut, bahkan kalau mereka memilik mental yang bagus mungkin Thailand juga akan kesulitan menghadapi pemain Indonesia," kata dia.
Dokmai melanjutkan, "Kalau untuk di Malang jadwal tidak ada yang merugikan kita, kita lawan pertamina terakhir jadi pertamina tidak bisa main mata dengan BNI 46, semua tergantung kita, kita tau pertandingan mana yang penting buat kita ambil, klu kita bisa ambil bjb dan BNI kita bisa peringkat dua nantinya. Adanya De La Crus juga bisa membantu menaikkan mental anak-anak, saya juga masih cari cara untuk bagaimana membuat De La Cruz tidak dimainkan."
Pelatih Jakarta BNI 46 Risco Herlambang mengatakan tadi saat memasuki set ketiga anak asuhnya mulai naik tapi karena hujan harus terhenti. Namun ia mengaku jika hal itu tidak bisa dijadikan alasan.
"Di set keempat mungkin faktor keberuntungan juga ya, dan mungkin tidak beruntung untuk kami, jujur buat saya kalau lihat materi pemain tipikal BNI kan mainnya bukan tipikal power. Jadi sebenarnya tim kita itu benar-benar mengandalkan receive bagus, kalau bagus ya kita bisa optimal," kata Risco.
"Kekalahan ini ya buat evaluasi di malang, karena saat ini kan kita ada di rangking tiga. Jadi nanti di Malang harus, walaupun berat harus menang tiga kali tapi ya kita tetap optimis, kita masih ada persiapan," kata Risco lagi.