TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman sangat mendukung terselenggaranya kegiatan Volcano Run 2019 pada Ahad, 10 Maret. Lomba lari ini diharapkan bisa lebih memperkenalkan Museum Gunun Merapi, sebagai salah satu destinasi wisata di Kabutan Sleman, kepada para pelari dari seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih, dalam acara gunting pita tanda dimulainya rangkaian kegiatan Volcano Run 2019 di Jogja City Mall, Kamis, 7 Maret 2019.
Ia menyatakan, ajang yang juga menjadi bagian dari sport tourism ini diyakini mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan destinasi wisata di wilayah Museum Gunung Api Merapi baik secara ekonomi bagi warga sekitar maupun peningkatan jumlah wisatawan.
Lomba lari Volcano Run digelar oleh #Uburuburlari bekerja sama dengan Dinas Pariwisaata Kabupaten Sleman dan TEMPO Media Group sebagai sponsor utama. Ajang ini terdiri dari tiga kategori lomba, yaitu 21K, 10K, dan 5K Family Fun Run. Start dan finis akan bertempat di Museum GunungApi Merapi (MGM).
Lomba dilaksanakan pada 10 Maret karena bertepatan dengan hari ulang tahun #Uburuburlari yang pertama. #Uburuburlari adalah sebuah komunitas lari yang sedang berkembang di kota Yogjakarta, yang beranggotakan dari berbagai profesi, mahasiswa, dan pelajar.
Rangkaian pelaksanaan acara Volcano Run dimulai dengan kegiatan pengambilan paket lomba (Racepack Collection) yang digelar pada tanggal 7, 8, 9 Maret 2019 bertempat di Jogja City Mall sebagai Official Racepack Collection Venue.
Handiwa Thariq selaku ketua panitia lomba berterima kasih dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta yang telah menyatakan kesiapan mengikuti lomba. Menurutnya, dalam waktu tiga minggu, lebih dari 2500 peserta telah resmi mendaftar untuk lomba Volcano Run ini.
“Awalnya kami hanya menyiapkan 2000 total slot untuk peserta, namun melihat antusiasme para pelari akhirnya kami hanya berani menambah 500 slot. Pertimbangan kenyamanan dan keamanan menjadi pertimbangan utama kami untuk tidak menambah kuota dalam jumlah yang lebih besar," kata Handiwa Thariq