TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain tenis, Jelena Dokic, sukses mengatasi kenaikan berat badan yang drastis--hampir menyentuh angka 120 kilogram-- yang sempat membuatnya malu untuk pergi ke luar rumah. Dia telah berhasil menurutkan berat badannya sampai 38 kilogram sejak Oktober 2018.
Dokic, mantan petenis nomer empat dunia yang kini berusia 35 tahun, saat ini sudah memiliki berat badan sekitar 76 kilogram dan dia bertekad untuk menurunkan kembali bobotnya ke angka 63 kilogram.
Jelena Dokic menunjukan foto proses dari penurunan berat badan di akun Instagramnya sejak Oktober 2018 hingga Maret 2019. Saat dia mengalami obesitas mantan atlet tenis ini sangat malu untuk keluar rumah dan hingga menolak peluang kerja yang berdatangan karena kurang percaya diri.
"Saya tidak sehat dan tidak sehat, tetapi yang lebih penting saya sangat tidak bahagia, tanpa kepercayaan diri," lanjut Jelena Dokic, "Saya tidak ingin keluar rumah dan aku bahkan menolak kesempatan kerja karena aku sangat tidak aman dan tidak bahagia."
Mantan petenis kelahiran Kroasia ini mengungkapkan bahwa ini bukan hanya tentang penurunan berat badan saja tetapi juga gaya hidup sehat yang harus diterapkan secara seimbang dan berkelanjutan agar tetap sehat sepanjang hidup. Dia harap juga dapat memotivasi yang lain agar melakukan hal serupa.
"Walaupun saya tidak ingin terlalu banyak berbicara tentang kilo, saya kehilangan hampir 20 kilo pada gambar kedua dan antara gambar ketiga saja,” kata Jelena Dokic. "Saya harap saya bisa menginspirasi dan memotivasi anda semua. Tidak peduli apa yang anda coba capai, itu bisa dilakukan.”
Dia sangat bersemangat dalam proses penurunan berat badannya karena Dokic merasa sudah setengah jalan dan menantikan tentang apa yang ada di masa depan.
Selain masalah berat badan, dalam hidupnya Jokic juga mengaku sempat berjuang mengatasi depresi. Semifinalis Wimbledon 2000 itu, dalam buku biografinya, mengungkapkan sempat beberapa kali berpikiran ingin bunuh diri akibat trauma disiksa ayahnya saat masih berusia enam tahun. Dia sering dicambuk ayahnya dengan ikat pinggang jika gagal di lapangan. Dokic juga mengaku mengalami kekerasan secara verbal dari ayahnya selama 13 tahun.
THE SUN | EKO WAHYUDI