TEMPO.CO, Jakarta - Wisma Ploso, Kudus, Jawa Tengah, Minggu, 28 April 2019, mendadak ramai dengan kerumunan lintas usia dan menggunakan bahasa yang hampir sama, yaitu bahasa Jawa. Mmereka adalah mantan pemain binaan PB Djarum termasuk para legenda bulu tangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Ini lintas generasi. Saya banyak yang pangling sama mereka karena selisihnya jauh," kata salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata sambil tertawa.
Pria yang akrab dipanggil Koh Chris mengaku bangga masih bisa bertemu dengan alumnus PB Djarum dari semua angkatan. Apalagi dengan momen ulang tahun PB Djarum ke-50 yang jatuh hari ini.
Di Wisma Ploso nampak Alan Budi Kusuma, Ivana Lie, Yulianti, Haryanto Arbi, Hastomo Arbi, Zelin Resiana, dan Meiliana Jauhari.
Selain itu banyak alumnus PB Djarum dari seluruh Indonesia serta pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
"Yang lebih hebat lagi, Hendrawan yang melatih di Malaysia juga menyempatkan datang untuk temu kangen ini," kata pria yang hingga saat ini menjadi acuan pelatihan bulu tangkis di Indonesia itu.
Sebagai mantan pemain PB Djarum yang paling senior ini, Koh Chris mengaku bangga masih bisa memberikan sumbangsih pada ulang tahun PB Djarum ke-50.
Saat ditanya apa yang paling berkesan dengan PB Djarum, pria yang banyak meraih trofi kejuaraan bergengsi internasional itu mengatakan jika kekeluargaan yang menjadikannya hingga saat ini besar.
"Faktor kekeluargaanya luar biasa. Hari ini adalah buktinya. Hingga saat ini semua alumni adalah keluarga," kata pria yang menjadi juara All England pada 1979 bersama Imelda Wiguna itu.
Dengan adanya faktor kekeluargaan ini, kata Christian Hadinata, hubungan alumni tetap berjalan dengan baik meski banyak yang tidak ingat dengan namanya. Bahkan, diskusi untuk mengembangkan Persatuan Bulu Tangkis Djarum juga terus berlangsung hingga saat ini.