TEMPO.CO, Jakarta - Sprinter Lalu Muhammad Zohri merasakan kerinduan pada keluarga di tengah kesibukan mengikuti berbagai kejuaraan atletik internasional. Kerinduannya makin bertambah saat memasuki bulan puasa.
Ia mengatakan sejak hari pertama Ramadan belum merasakan buka puasa bersama keluarganya. "Kemarin sudah ingin pulang ke Lombok, tapi ada kejuaraan," kata Zohri di Stadion Madya, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.
Baca: Ini Kunci Sukses Lalu Muhammad Zohri ke Olimpiade 2020
Atlet berusia 18 tahun itu merasa perlu pulang ke rumah sebab pada hari raya Idul Fitri nanti ia masih harus bertanding. "Sejauh-jauhnya merantau, Lebaran ingin pulang. Tapi tugas negara saya duluin, pulangnya habis dari Cina," ucap Zohri.
Hal lain yang dirindukan Zohri ialah makanan kegemarannya. Ia menuturkan amat menyukai menu tempe goreng, cumi, dan teri sambal kacang buatan kakaknya. "Saya kalau mau pulang minta dibuatkan itu. Jadi pas sampai di rumah tinggal makan," kata dia.
Baca: Target Waktu Lalu Muhammad Zohri 9 Detik, Begini Cara Latihannya
Zohri bersama rekan-rekannya dijadwalkan akan bertanding pada Asian Grand Prix 2019 di Cina. Kali ini ia akan membela tim estafet putra 4x100 meter. Target utamanya di perlombaan yang berlangsung 4-6 Juni itu ialah memperbaiki catatan waktu tim estafet.
Zohri baru memperkuat tim estafet putra di dua kejuaraan terakhir, yakni pada Kejuaraan Atletik Dunia IAAF World Relays 2019 di Yokohama dan Grand Prix Osaka 2019.
Baca: Lolos ke Olimpiade 2020, Zohri Genjot Diri Agar Bisa Bersaing
Di Yokohama, tim estafet finis ketujuh dengan catatan waktu 39,39 detik. Sementara di Osaka, tim yang diperkuat Muhammad Abina Bisma, Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara menempati peringkat enam di final dengan catatan waktu 39,76 detik.
ADITYA BUDIMAN