TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pertarungan ulang tinju dunia Anthony Joshua vs Andy Ruiz Jr di Diriyah, Arab Saudi pada 7 Desember 2019 dikritik oleh Amnesty Internasional. Menurut lembaga itu, pergelaran tinju pro kelas dunia di Arab Saudi sekedar untuk mengalihkan isu pelanggaran hak asasi manusia di sana.
Amnesty Internasional tetap merujuk pada kasus pembunuhan wartawan Jamal Kashoggi yang belum terungkap hingga kini. Juga kasus campur tangan Arab Saudi dalam perang yang sedang berlangsung di Yaman, serta berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia lainnya di Arab Saudi.
Head of Campaign Amnesty Internasional Inggris Raya, Felix Jakens menyarankan agar Joshua belajar untuk memahami kondisi hal asasi manusia di Arab Saudi, sehingga dia bisa ikut menbantu kampanye positif soal hak asasi manusia di sana.
“Meskipun di Arab Saudi sudah ada upaya reformasi terhadap hak-hak perempuan yang lama tertunda, tetap saja penindasan terjadi di sana. Banyak aktivis hak asasi dibungkam, kaum Syiah dan pengacara menjadi sasaran dan ditindas,” ujar Jakens dalam pernyataan ke media.
“Tidak ada keadilan atas pembunuhan mengerikan Jamal Khashoggi. Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman melakukan serangan sembarangan terhadap rumah, rumah sakit, dan pasar dengan konsekuensi mengerikan bagi warga sipil Yaman,” Jakens menambahkan.
Pementasan Joshua vs Ruiz di Arab Saudi dikhawatirkan Jakens hanya akan menjadi sarana untuk pencitraan melalui olahraga, tanpa mengubah esensi masalah yang sebenarnya.
Laga ulang tinju dunia Anthony Joshua vs Andy Ruiz Jr di Diriyah, Arab Saudi pada 7 Desember 2019 resmi diumumkan akhir pekan ini. Pada Senin mendatang promotor Joshua, Eddie Hearn akan menggelar jumpa pers di London.
THE GUARDIAN | FIGHTNEWS