TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan ganda putra Indonesia merebut gelar juara di Kejuaraan Dunia Badminton 2019 diikuti oleh tim para badminton. Tim para badminton Indonesia merebut empat gelar juara alias medali emas di Kejuaraan Dunia Para-Badminton yang digelar berbarengan Kejuaraan Dunia Badminton 2019 di Basel, Swiss.
Manajer tim para badminton Indonesia, Sapta Kunta Purnama, menyatakan puas dengan pencapaian wakil Indonesia. "Sejauh ini sesuai harapan kami mendapat empat emas, tiga perak, empat perunggu. Empat emas itu memang sesuai target," kata dia mengutip Antara, Senin, 26 Agustus 2019.
Medali emas diperoleh oleh Deva Anrimusthi dari nomor tunggal SU5, Leani Ratri Oktila (tunggal SL4). Lalu Hary Susanto/ Leani Ratri (ganda campuran SL3-4SU5) dan pasangan Deva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah (ganda SU5).
Sementara medali perak didapat Suryo Nugroho dari nomor tunggal SU5 dan pasangan Leani Ratri/Khalimatus dari nomor ganda SL3-4-SU5.
Adapun medali perunggu dari Fredy Setiawan (tunggal SL4), Khalimatus (tunggal SL4), Ukun Rukaendi (tunggal SL3), serta pasangan Ukun Rukaendi/Hary Susanto (ganda SL3-4).
Sapta mengatakan bahwa tujuan tim Indonesia mengikuti Kejuaraan Dunia Para-Badminton adalah untuk mengetahui kekuatan para-badminton dunia yang tujuan utamanya adalah Paralympic Tokyo 2020. Sejauh ini, kata dia, Cina masih jadi tim yang terkuat.
Setelah Kejuaraan Dunia ini, kata Sapta, tim para badminton akan mengikuti kejuaraan Cina Open di Beijing dan Japan Open di Tokyo. Kejuaraan Dunia Para Badminton digelar bersamaan dengan Kejuaraan Dunia Badminton BWF 2019.
ANTARA
