TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii / Apriyani Rahayu sempat merasakan tekanan besar sebelum bertanding di Kejuaraan Dunia Badminton 2019. Sebab, dari tiga turnamen yang diikuti penampilan keduanya jauh dari harapan.
Dari hasil evaluasi bersama pelatih, Greysia mengatakan, keduanya tidak tahu bagaimana cara meraih kemenangan. “Turnamen sebelum kejuaraan dunia itu, kami nggak tahu cara untuk menang,” ujar Greysia di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Kegagalan yang dimaksud ialah tersingkirnya mereka di babak kedua Indonesia Open dan di perempat final Japan Open. Lalu kegagalan mempertahankan gelar juara di Thailand Open.
Belajar dari kegagalan di tiga turnamen itu, Greysia lantas langsung berbenah. Hal pertama yang dilakukan ialah memotivasi diri sendiri. Setelah itu, pemain berusia 32 tahun itu mencoba memotivasi rekannya, Apriyani. “Kadang saya bilang ke diri sendiri masa sih nggak tahu cara buat menang, harus tahu dong," ucapnya.
Sementara bagi Apriyani, penampilan di tiga turnamen sebelum Kejuaraan Dunia merupakan yang terburuk. “Tiga turnamen itu busuk banget. Saya sampai berpikir harus bagaimana nih. Sampai mau stres,” kata dia.
Akhirnya, kerja keras ganda putri andalan Indonesia ini membuahkan hasil. Greysia/Apriyani tampil bagus dengan mencapai semifinal Kejuaraan Dunia 2019. Peringkat lima besar dunia pun bisa dipertahankan.
IRSYAN HASYIM