"Berangkat tanggal 24 September kayaknya dua minggu di sana," ujar Zohri di Stadion Madya Senayan, Selasa, 3 September 2019.
Pelari berusia 19 tahun bakal turun di nomor lari 100 meter. Ia mengatakan bahwa target di kejuaraan dunia nanti adalah memperbaiki catatan waktu terbaiknya yakni 10,03 detik di final Seiko Golden Grand Prix Osaka 2019.
"Kalau saya di kejuaraan dunia tidak target juara tapi target catatan waktu lebih bagus dan lebih baik daripada yang kemarin," kata Zohri.
Menurut dia, persiapan menuju kejuaraan dunia yakni meningkatkan fokus ketika berlomba melawan pelari top dunia. "Semoga lebih fokus dan semoga bisa lebih baik lagi," kata Zohri.
Untuk cedera yang sempat dialami seusai berlomba di Jepang, Zohri mengatakan telah sembuh total. Ia mengatakan sudah tidak merasa sakit ketika berlari. "Sudah hilang lah, cederanya itu di lutut sebelah kiri," kata pelari asal Lombok ini.
Zohri menjelaskan cedera yang dialami akibat beban yang diterima lutut kiri lebih besar ketika berlari. Menurut dia, hasil penelitian penyebabnya karena kaki sebelah kiri lebih tinggi sehingga mendapatkan beban besar. "Saat lari itu yang lebih menumpu kuat itu yang kiri makanya sakitnya di sini," ungkap dia.
Menurut dia, hasil pemeriksaan dokter tim atletik menyebutkan cederanya tidak parah. Ia juga bersyukur penanganan dari tim dokter bisa cepat sehingga penanangan lebih baik. "Tidak akan kambuh lagi kalau dijaga penguatan," kata dia mengomentari cederanya.
Zohri bersyukur bisa mewakili Indonesia di ajang internasional. Ia pun berusaha memberikan yang terbaik dan bakal menimba pengalaman dari kejuaraan dunia atletik pertamanya. "Itu bukan abal-abal lah di sana pelari top semua," ucap dia.
IRSYAN HASYIM