TEMPO.CO, Jakarta- Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti, menyayangkan penghentian Audisi Bulu Tangkis pada 2020, yang setiap tahun rutin digelar oleh Djarum Foundation. Menurut peraih medlai emas Olimpiade Barcelona 1992 ini, Djarum Foundation melalui Persatuan Bukutangkis Djarum (PB Djarum) merupakan salah satu penyumbang atlet berkualitas bagi Pelatnas Cipayung dengan pembinaan yang berkesinambungan.
"Kita tahu bulu tangkis ini adalah olahraga prestasi Indonesia. Olahraga yang menjadi andalan Indonesia. Tanpa pembinaan, tanpa dukungan dari klub yang mempunyai perhatian terhadap bulu tangkis tidak mungkin PB PBSI (Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) atau mungkin timnas mendapatkan bibit unggul," ujar Susy Susanti dalam konfrensi pers di Hotel Aston, Purwokerto, Sabtu, 7 September 2019.
Sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, kata Susy Susanti, dirinya mendapatkan mandat dari Komite Olimpiade Indoensia (KOI) untuk menyiapkan atlet bulu tangkis yang kelahiran 2004 dalam ajang Youth Olimpic.
Menurut dia, pencarian atlet itu bakal dilakukan hingga dua tahun mendatang. "Bagaimana kita bisa mencari bibit itu dan tidak semua klub mampu untuk memberikan beasiswa kepada atlet potensial. Saya rasa ini sangat disayangkan sekali (dihentikannya audisi bulu tangkis Djarum Foundation)," kata dia.
Djarum Foundation menyatakan akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan audisi bulu tangkis tahun 2019 menjadi yang terakhir kalinya digelar.
Menurut Yoppy, dihentikannya Audisi Badminton Djarum karena atas permintaan pihak terkait. Ia tak menjelaskan secara detail ihwal pihak terkait tersebut. "Pada audisi kali ini kami menurunkan semua brand PB Djarum. Karena, dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu, kami menurunkannya," kata dia, Sabtu, 7 September 2019.
Susy Susanti mengatakan telah menyampaikan keberatannya kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga perihal dipermasalahkannya logo Djarum dalam audisi bulu tangkis. Menurut dia, PB Djarum telah banyak berkontribusi bagi pembinaan dan menyumbangkan atlet bagi tim nasional bulutangkis. "Untuk perkembaggan bulu tangkis sendiri, siapa yang akan membiayainya siapa yang membina?" ungkap dia.
Ia pun mengatakan pemerintahan bisa memberikan perhatian kepada pembinaan bulu tangkis. Selama ini pemerintah hanya memberikan kontribusi menjelang adanya kejuaraan internasional. "Pada saat ada SEA Games, Asian Games atau Olimpiade. itu pun hanya beberapa bulan," kata Susy.
Menurut dia, pembinaan itu harus dilakukan sejak usia dini. Ia mengatakan keberadaan audisi umum bulutangkis Djarum Foundation sebagai salah satu alternatif pencarian bibit unggul atlet ke pelatnas. "Jadi snagat disayangkan sekali kalau memang tahun depan akan dihentikan," kata dia.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia sempat memanggil Djarum Foundation ihwal Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019. KPAI menegur penyelenggara karena dinilai telah mengeksploitasi anak. Unsur eksploitasi tersebut ditandai dengan pemasangan logo Djarum selaku perusahaan rokok di kaos peserta. Hal ini menjadi alasan Djarum Foundation menghentikan audisi umum bulu tangkis pada tahun 2020.
IRSYAN HASYIM