TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) yang mengizinkan petinju profesional bertanding di kancah amatir sedang menuai kontroversi.
Hal itu dipicu peristiwa KO di kelas super berat dalam Kejuaraan Tinju Dunia Amatir yang sedang digelar di Ekaterinburg, Rusia 8-21 September 2019.
Petinju kelas super berat asal Uzbekistan, Bakhodir Jalolov menang KO secara brutal di ronde 1 atas wakil AS Richard Torres pada babak perempat final, Rabu 18 September. Kemenangan KO itu lantas memicu reaksi karena status profesional Jalolov yang melawan petinju amatir murni dalam diri Torres.
Jalolov yang pernah dua kali juara dunia amatir dan tampil di Olimpiade Rio 2016, sudah resmi menjadi profesional dengan enam kali bertanding tanpa kalah.
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, peraturan AIBA yang melegalkan petinju profesional bertarung di kancah amatir disebutnya “brutal dan kriminal”.
“Brutal dan kriminal, Jalolov yang berstatus profesional dan sudah berkarier di Amerika Serikat diizinkan bertanding melawan petinju amatir. Padahal Jalolov 11 hari lagi akan bertanding profesional di Amerika,” Sulaiman berkomentar dalam twitter-nya.
“Jalolov seharusnya berada di ring menghadapi Deontay Wilder, bukan petinju amatir berusia 20 tahun,” lanjutnya.
Berikut adalah video kemenangan KO Bakhodir Jalolov di Kejuaraan Tinju Dunia Amatir 2019 yang memicu kontroversi.
Brutal and criminal to allow a professional boxer Jalolov from Russia with 6-0 as a pro to fight outclassed, outweighed and far smaller USA 20 year old amateur Torrez AIBA world championship in Russia. Jalolov is scheduled for his 7th pro fight in 11 days in USA pic.twitter.com/kP8Pwa3PZ9
— Mauricio Sulaiman (@wbcmoro) September 19, 2019
WORLD BOXING NEWS | AIBA