TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Repsol Honda Marc Marquez masih memiliki ambisi musim ini setelah mengunci gelar juara dunia kedelapannya di MotoGP Thailand awal Oktober.
Pembalap asal Spanyol itu kini ingin mengawinkan tiga gelar, yaitu juara dunia pembalap, juara konstruktor dan juara tim untuk Honda.
Di klasemen konstruktor, Honda memuncaki klasemen dengan 331 poin, unggul 77 poin dari rival terdekatnya, Ducati.
Sementara untuk perebutan gelar tim, Repsol Honda saat ini berada di peringkat dua, terpaut 19 poin dari Ducati Team yang diperkuat Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.
Titel untuk tim dan konstruktor berbeda di MotoGP.
Setiap tim MotoGP terdiri dari dua pembalap. Semua poin yang didapat oleh kedua pembalap dikumpulkan di klasemen tim, termasuk dari pebalap pengganti, namun bukan dari pembalap wildcard.
Sementara di persaingan konstruktor terdapat beberapa tim yang memakai mesin dari pabrikan yang sama. Oleh karena itu, poin di klasemen konstruktor didapat dari hanya satu motor dari konstruktor yang bersangkutan yang finis paling baik di balapan.
"Targetnya sekarang adalah untuk memenangi Triple Crown. Kejuaraan konstruktor sudah terlihat, namun kejuaraan tim akan sulit, tapi kami tak akan menyerah," kata Marquez seperti dikutip laman resmi MotoGP.
"Sekarang saatnya berjuang untuk gelar-gelar lainnya, masih ada titel konstruktor dan tim untuk membantu Honda juara. Aku menantikan balapan di Motegi, karena itu adalah balapan kandangnya Honda dan para fan Jepang sangat lah spesial," kata Marquez.
Pembalap bernomor 93 itu pun akan menggunakan balapan MotoGP Jepang akhir pekan nanti sebagai salah satu persiapannya mengincar gelar juara dunia lima kali beruntun di musim 2020.
Marquez sadar jika upayanya tak akan mudah setelah kini memiliki ancaman baru dari pembalap rookie MotoGP asal Prancis, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT).