TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua KONI Pusat bidang Organisasi dan Prestasi, Suwarno mengatakan telah mengantisipasi perpindahan atlet menjelang Pekan Olahraga Nasional 2020 atau PON 2020 supaya mengikuti regulasi yang berlaku. Ia mengatakan aturan perpindahan atlet itu minimal dua tahun sebelum penyelengaraan PON.
"Soal penanggulangan, apabila ditemukan ada yang melanggar ya itu akan ketemu pas di area meeting, dan situ ada tim keabsahan gitu loh," kata dia saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat 13 Desember 2019.
Menurut dia, sosialisasi juga telah dilakukan di KONI tingkat provinsi. Ia mengatakan, aturan itu juga telah diketahui oleh cabang olahraga. "Tinggal implementasinya nanti kita tahu pas di area meeting," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alex Kapissa, mengatakan bahwa PON 2020 Papua bakal mempertandingkan 37 cabang olahraga. Tempat pelaksanaan di empat lokasi, yakni Kabupaten Mimika Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura.
"Dalam kegiatan ini pembukaaan akan dilaksanakan di Stadion Papua Bangkit," kata Alex dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Rabu, 13 November 2019.
Menurut dia, sebanyak 12.523 orang dari kontingen daerah bakal berpartisipasi di ajang PON Papua. Mereka terdiri dari atlet, pelatih, ofisial, dan wasit. "Untuk atlet itu sekitar enam ribu orang," kata dia.
Ia menambahkan, sudah ada sembilan lokasi yang disiapkan untuk arena PON 2020 sudah rampung pembangunannya. Saat ini masih ada 11 arena. "Untuk pembiayaan ada 10 venue yang menggunakan APBD kabupaten/kota," kata dia.
IRSYAN HASYIM