TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih bulu tangkis ganda putra Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Herry Iman Pierngadi, mengatakan pasangan Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan merupakan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi para pemain muda di pemusatan latihan nasional (Pelatnas).
Herry menilai kehadiran keduanya di Pelatnas Cipayung cukup penting karena pengalaman yang dimiliki. "Ini role model ganda putra dan pemain senior yang harus dicontoh," kata pelatih yang akrab dipanggil Herry IP di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Hendra / Ahsan kembali masuk dalam daftar pebulu tangkis Pelatnas PBSI untuk 2020. Kedua menjadi bagian dari 105 atlet yang dipanggil masuk Pelatnas. Sebelumnya, selama setahun ini mereka menjalani karir sebagai profesional. Meski demikian Hendra / Ahsan tetap berlatih di Pelatnas PBSI untuk mendapatkan lawan latihan.
Herry berharap keberadaan mereka di Pelatnas Cipayung bisa memotivasi para atlet muda soal kedisiplinan dan pola latihan agar bisa menjadi juara. Tak sekedar memotivasi, lanjut dia, para pemain muda juga bisa belajar langsung sikap dan bagaimana kehidupan atlet untuk menjadi juara. “Kami jauh lebih mudah melihat kenyataan langsung mereka di sini, lebih mengerti langsung dan ada contoh ya dibandingkan sekadar ngomong," sebut dia.
Walau sudah senior, penampilan Hendra / Ahsan masih konsisten sepanjang tahun. Ganda putra yang dijuluki The Daddies ini berhasil membawa pulang trofi bergengsi All England, Kejuaraan Dunia, dan World Tour Finals.
Sebagai pasangan peringkat kedua, Hendra / Ahsan berpeluang besar tampil di Olimpiade Tokyo 2020 Tokyo bersama dengan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Namun untuk mengamankan tiket Olimpiade Tokyo 2020 mereka harus tetap mengikuti beberapa kejuaraan kualifikasi tersisa yang masih akan berlangsung hingga April 2020.