Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan hasil peninjauan itu bakal disampaikan ke federasi sepal bola dunia atau FIFA melalui PSSI. Menurut dia, Menpora Zainudin Amali bakal mengirimkan surat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Surat itu untuk meminta keperluan seluruh daya dukung administratif dan teknis bagi keperluan renovasi sejumlah prasarana dan sarana Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021," kata Gatot melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Januari 2020.
Selanjutnya, kata Gatot, Menpora juga bersurat ke Ketua PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang isinya meminta proposal yang akan diajukan untuk kepentingan persiapan tim nasional yang akan diturunkan pada penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 pahun 2021. "Berdasarkan respons dari Menteri PUPR dan Ketua Umum PSSI, maka Menpora akan mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan untuk menyampaikan kebutuhan anggaran," ucap dia.
Gatot mengatakan langkah itu supaya pendanaan Piala Dunia U-20 tidak semata-mata mengandalkan APBN dan APBD. Ia juga menambahkan, pengurus PSSI juga disarankan mencari dana sponsor baik dari internasional maupun domestik.
Adapun mekanisme penyaluran dana bantuan dari pemerintah, kata dia, bisa menggunakan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (BLU LPDUK) Kemenpora yang berkaitan dengan keperluan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021. "Di luar keperluan itu, Pengurus PSSI dapat langsung bermitra dengan pihak sponsor tanpa harus melalui BLU LPDUK," kata dia.
Kemenpora, kata Gatot, juga meminta kepada kepala daerah untuk mempersiapkan APBD jika lokasi di daerahnya menjadi veneu Piala Dunia U-20. Hal itu penting, selain untuk meringankan bebab APBN, juga untuk mempermudah pengelolaan venue setelah penyelenggaraan.
"Belajar dari penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games, maka pengelolaan seluruh venue harus ada keberlanjutan dan terpelihara dengan baik," kata dia.
IRSYAN HASYIM