TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pembalap MotoGP asal Australia, Anthony West membuat geger dengan menuduh Federasi Balap Motor International (FIM) korup dan curang, sehingga membuat Valentino Rossi dan Marc Marquez begitu perkasa di balap motor kelas premium.
West yang saat ini berusia 38 tahun mengungkapkan itu dalam akun media sosial Instagram miliknya. Menurutnya, FIM hanya akan memenangkan pembalap yang memiliki dukungan dana besar untuk menjadi juara dunia.
“Sudah cukup untuk saya. Saya ingin membagi nasihat bahwa jangan pernah berpikir untuk menjadi juara dunia itu perlu kerja keras. Kalau kamu ingin menang, bayar,” tulis West.
West secara gamblang menyebutkan dua contoh, yaitu kasus Marquez dan Rossi.
“Mereka membiarkan Marquez memenangi Moto2 dengan melakukan kecurangan pada piranti ECU. Tom Luthi protes, tetapi FIM menyuruhnya diam. Kata mereka Spanyol perlu juara baru. Luthi harus terima hasil dia tidak juara, atau tidak akan pernah lagi bisa membalap,” papar West.
“Rossi pun demikian. FIM memuluskan dia menjadi juara GP500 dengan membiarkan Rossi memakai ban helikopter yang khusus dibuat untuknya agar memenangi seluruh balapan. Semua yang Anda lihat adalah palsu dan sudah diatur. Mereka mengatur siapa boleh menang dan tidak. Saya masih punya 100 cerita seperti ini. Saya sangat marah, dan menyerah. Saya ingin membalap lagi September nanti, tetapi FIM menghalangi saya untuk kembali membalap. Persetan dengan FIM!” ujar West dalam akhir tulisannya.
West pernah membalap di berbagai jenis balapan yang diakui FIM. Mulai GP125, GP250, GP500, Moto2, MotoGP, bahkan Superbike. Pada September 2018 dia diskors FIM atas tuduhan doping, saat membalap di balapan Superbike Eropa bersama Kawasaki.
Mantan pembalap MotoGP itu lantas pindah ke balap Superbike National Brasil yang belum diakui FIM. Tetapi menurut West, FIM juga menekan Kawasaki agar tidak memakainya sebagai pembalap. FIM sendiri belum memberikan jawaban atas segala tuduhan Anthony West.
GP ONE