TEMPO.CO, Jakarta - Valentino Rossi mengungkapkan alasannya menunda keputusan karier tahun depan, sehingga tidak lagi mendapatkan perpanjangan kontrak dari Yamaha untuk berpacu di MotoGP 2021.
Menurut pembalap veteran berusia 40 tahun itu, Yamaha menginginkan dirinya segera memberikan keputusan soal kiprahnya pasca musim balap 2020. Sebaliknya, Rossi meminta waktu lebih banyak untuk mempertimbangkan banyak hal.
“Yamaha membutuhkan keputusan segera karena persaingan ketat di bursa pembalap. Mereka meminta saya segera membuat keputusan soal kiprah tahun 2021 di awal tahun 2020. Namun saya konsisten dengan rencana tahun lalu, bahwa saya tidak akan terburu-buru memutuskan untuk kiprah tahun 2021,” ujar Rossi.
“Jelas dengan kehadiran kepala mekanik yang baru untuk tahun ini, saya ingin lebih kompetitif di 2020. Saya juga masih ingin berkompetisi di 2021, namun saya perlu melakukan beberapa telaah lagi soal kondisi trek dan jumlah seri balap yang harus dijalani tahun 2021,” ujar Rossi.
Jika pada tahun ini jumlah balapan dalam semusim ada 20 seri, maka kondisi berbeda dijumpai pada tahun 2021. Tahun depan jumlah pasti balapan belum diketahui, karena ada tambahan rencana MotoGP Indonesia di Mandalika.
Mick Doohan saat menghadiri kickstart MotoGP Mandalika di Jakarta pada Sabtu 23 November, bersama Carlos Ezpeleta (Dorna), Dimas Ekky (pembalap Moto2), Ricky Baheramsjah (CEO MGPA), dan Abdulbar M. Mansoer (Dirut ITDC). (dok.MGPA)
Sementara tiga seri lain yang berakhir musim 2020, yaitu GP Thailand, GP Italia, dan GP Republik Cek belum menandatangani kontrak baru dengan Dorna sebagai promotor MotoGP. Jika akhirnya ketiga seri tersebut diperpanjang, maka tahun 2021 bakal ada 21 seri balapan.
Rossi pernah berkata bahwa idealnya dalam semusim ada maksimum 19 seri balap. Dia keberatan jika MotoGP dipaksakan hingga lebih dari 20 seri dalam satu musim, karena akan menyiksa pembalap secara fisik dan mental.
Sementara Yamaha menginginkan line up secepatnya, karena Fabio Quartararo diketahui tidak hanya menjadi incaran mereka di MotoGP tahun 2021. Setidaknya ada enam tim selain Yamaha yang pasang kuda-kuda untuk mendapatkan talenta hebat seperti Quartararo.
“Kami sangat menghormati dan percaya pada kemampuan dan kecepatan Valentino untuk musim 2020. Pada saat yang sama Yamaha juga harus merencanakan masa depan. Saat ini, dengan enam produsen sepeda motor di kelas MotoGP, talenta muda cepat sangat diminati dan akibatnya pasar pembalap dimulai lebih awal,” kata Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing soal alasan mendepak Valentino Rossi.
YAMAHA MOTOGP | CRASH