TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 12 ribu pelari akan meramaikan ajang Mandiri Jogja Marathon 2020 di kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya. Lomba lari dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 28-29 Maret 2020.
Bahkan, sudah ada sebanyak 131 pelari dari luar negeri yang sudah mendaftar serta memastikan ikut serta dalam lomba lari yang sudah digelar sebelumnya selama tiga kali. Tak ketinggalan, atlet lari nasional juga meramaikan lomba.
“Kami terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar ke depan event ini dapat menjadi kalender tetap para pelari dari berbagai negara. Terlebih antusiasme masyarakat untuk mengikuti ajang ini sangat tinggi," kata Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha di Yogyakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
Jumlah peserta lari marathon ini meningkat dari sebelumnya. Tahun lalu, jumlah peserta lari ada sebanyak 7.500 orang. Pada perhelatan keempat di 2020 sudah ada yang mendaftar sebanyak 12 ribu lebih. Para peserta lomba lari ini justru mayoritas datang dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 80 persen.
Ia mengakui, animo pecinta olahraga lari terhadap event ini sungguh luar biasa. Selain menggiatkan olahraga lari, ada multi efek yaitu di bidang pariwisata. Karena di kategori 10 k dan 5 k, mayoritas diikuti oleh keluarga. Sambil ikut lomba juga dapat berpariwisata.
"Kami terus berusaha untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan agar ajang yang menggabungkan olahraga dan pariwisata ini dapat berjalan dengan baik," kata dia.
Mandiri Jogja Marathon 2020 mengangkat tema Culture, Sport & Tourism. Tema ini seiring dengan tujuan yaitu olahraga dan wisata. Ajang seperti ini akan mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal yang dapat memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
Ajang Mandiri Jogja Marathon 2020 sendiri berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Tahun ini digelar selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu, 28-29 Maret 2020. Pada hari pertama, lomba lari yang digelar adalah kategori 5K dan 10K dengan jumlah peserta mencapai 7 ribu pelari. Sementara di hari kedua, 29 Maret 2020, akan digelar lomba kategori Half Marathon dan Full Marathon dengan total peserta mencapai 5 ribu pelari.
“Dalam pemilihan rute lari, kami mempertimbangkan kenyamanan para pelari. Di mana peserta lomba dapat berkompetisi sambil menikmati keindahan alam dan kehangatan masyarakat Yogyakarta,” kata Rudi.
Hadiah lomba, kata dia tidak tanggung-tanggung. Yaitu totalnya lebih dari Rp 1 miliar. Juara pertama di beberapa kategori bahkan dapat Rp 100 juta.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Masyarakat Yogyakarta sangat mendukung ajang lari marathon ini karena dapat mendukung pengembangan pariwisata. Terlebih lomba ini akan melewati desa-desa, persawahan dan candi-candi yang dapat menjadi objek menarik yang dapat dikunjungi pelari.
"Ajang ini melibatkan banyak komunitas, ada komunitas lari, sekolah, sanggar seni, serta kelompok masyarakat. Mereka berperan aktif memeriahkan Mandiri Jogja Marathon 2020,"
Sekretaris Perusahaan Taman Wisata Candi Borobudur, Prbanan dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari mengemukakan pihaknya secara konsisten berkolaborasi mendukung kesuksesan acara ini. Apalagi lokasi start dan finish berada di kawasan Candi Prambanan.
“Olahraga lari merupakan salah satu aktivitas yang dapat mendatangkan wisatawan karena olahraga ini masih menjadi tren yang banyak diminati masyarakat,” kata Emilia.
Race Director Mandiri Jogja Marathon Pandu Buntaran mengatakan, peserta dapat melakukan race pack collection pada 25-27 Maret 2020 untuk kategori 5K dan 10K serta tanggal 25-28 Maret 2020 untuk kategori Half Marathon dan Full Marathon.
"Lokasi race pack collection berada di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta," kata dia.
Saat lari digelar, peserta akan melewati berbagai destinasi. Bermula dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang. Selanjutnya pemandangan akan dinikmati mulai kilometer 13 hingga 15. Para pelari dapat memandang gugusan Gunung Merapi. Di kilometer 26, pelari akan disambut oleh Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran. Saat di kilometer 37-39 pelari ditemani oleh indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul.
"Sedangkan di kilometer 40 ada pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah dan hingga akhirnya finish di Candi Prambanan," kata dia.
MUH SYAIFULLAH