TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi tenis dunia bersatu mengecam pengumuman jadwal baru ajang Prancis Terbuka 2020. Federasi Tenis Prancis (FFT) disebut tak berkonsultasi dengan organisasi seperti WTA, ATP dan ITF dalam pembuatan jadwal baru tersebut sehingga berpotensi bertabrakan dengan turnamen lainnya.
Media Inggris Daily Mail menyebutkan bahwa organisasi tenis dunia membuat pernyataan bersama terkait jadwal Prancis Terbuka terbaru tersebut. Mereka bahkan mengancam tak memperhitungkan poin pemain dalam turnamen lapangan tanah liat itu.
"Sekarang bukan waktunya untuk bertindak secara parsial, tetapi seharusnya bertindak bersama-sama," begitu tulis pernyataan bersama tersebut.
"Semua keputusan terkait dampak dari virus corona membutuhkan konsultasi dan pertimbangan dari pemangku kepentingan lainnya. Pandangan seperti itu dipegang oleh ATP, WTA, International Tennis Federation, All England Club, Tennis Australia dan USTA."
Sebelumnya FFT menyatakan turnamen Prancis Terbuka akan digelar pada 20 September hingga 4 Oktober mendatang. Jadwal baru itu hanya berjarak sepekan setelah ajang Amerika Terbuka yang sebelumnya telah diumumkan diundur dan mendapatkan izin dari organisasi tenis dunia.
Selain itu, jadwal baru Prancis Terbuka disebut akan bertabrakan dengan turnamen Laver Cup yang akan dipromotori oleh petenis dunia Roger Federer.
Pengumuman mendadak FFT itu pun membuat para petenis dunia terkejut. Jamie Murray misalnya. Dia mempertanyakan apakah FFT sudah berkonsultasi dengan ATP, WTA dan organisasi tenis dunia lainnya terkait hal itu. Petenis Jonny O'Mara pun menilai mereka akan sangat kelelahan di turnamen yang juga terkenal dengan nama Roland Garros tersebut.
DAILY MAIL