TEMPO.CO, Jakarta- Atlet bulu tangkis ganda campuran, Indah Cahya Sari Jamil pernah menjalankan nazar akan jalan dari tempat pertandingan ke hotel jika menang di Kejuaraan Dunia Junior 2018. Indah yang berpasangan Leo Rolly Carnando berhasil menjadi juara dunia junior dalam turnamen di Kanada itu.
"Saking aku tidak percayanya bisa juara, aku bernazar sampai segitunya," kata Indah dalam video yang diunggah Akun Instagram PBSI, Rabu, 13 Mei 2020.
Rasa gelisah sehari menjelang babak final yang mendorong Indah, 18 tahun, untuk bernazar. Tidak bisa tidur pada malam menjelang pertandingan, Indah pun memotivasi diri dengan mengikrarkan sumpah berjalan dari hall pertandingan ke tempat penginapan.
"Aku bernazar dari malamnya, tidak bisa tidur terpikir besok main di final bagaimana ya. Ya aku bikin nazar aja sendiri dalam hati," kata dia.
Setelah memastikan gelar juara, Indah pun menyampaikan janjinya itu kepada pelatihnya David Pohan dan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti yang ikut mendampingi tim.
Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil. (badmintonindonesia.org)
Sempat mendapat penolakan, ia akhirnya mendapat restu berjalan kaki sejauh 8,3 kilometer dengan syarat ditemani.
Saat berjalan dari Markham Pan Am Center, Ontario, menuju Sheraton Hotel, Indah didampingi oleh David Pohan dan dua rekannya yakni Leo Rolly Carnando serta Stephanie Widjaja. "Aku jalani karena sudah janji. Jalan ditemani Leo, dan Koh David, dan Cipeng," ujarnya.
Suasana musim dingin yang lagi melanda Kawasan Amerika Utara dimanfaatkan Indah dan rombongan untuk berfoto. Ia pun menyempat diri untuk mampir menikmati kuliner yang didapati selama perjalanan.
"Kerasanya pas sudah sampai, jalannya nggak, karena ketawa-ketawa, foto-foto dan mampir makan. Tahu-tahu udah nyampe, plek rasanya kakinya kayak mau copot," kata Indah menjelaskan rasa lelah yang dirasakan.
IRSYAN HASYIM