Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulu Tangkis 2020: Menanti Akhir Paceklik Gelar Piala Thomas

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Tim Thomas Indonesia menerima medali perunggu saat penyerahan Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 27 Mei 2018. Tim Thomas Indonesia meraih medali perunggu setelah pada babak semifinal tunduk dari Tim Thomas Cina dengan skor 1-3. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Tim Thomas Indonesia menerima medali perunggu saat penyerahan Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 27 Mei 2018. Tim Thomas Indonesia meraih medali perunggu setelah pada babak semifinal tunduk dari Tim Thomas Cina dengan skor 1-3. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 18 tahun berlalu sejak Indonesia untuk terakhir kalinya meraih trofi Piala Thomas dengan mengalahkan Malaysia 3-2 pada laga final di Guangzhou, Cina, 2002 lalu.

Kemenangan tersebut semakin memantapkan posisi Indonesia sebagai negara tersukses di Piala Thomas, dengan koleksi 13 gelar, unggul dari pesaing terdekat, Cina dengan torehan 10 titel.

Bahkan, tim Merah Putih juga mampu mencatatkan sejarah baru dalam pergelaran kejuaraan beregu putra itu, di mana Indonesia berhasil menang lima kali beruntun sejak 1994.

Sayang, catatan mentereng tersebut harus berakhir setelah Cina memutus rangkaian kemenangan beruntun mereka pada lima pergelaran berikutnya.

Penyelenggaraan Piala Thomas pada 2020 menjadi yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana untuk pertama kalinya dan satu-satunya memakai sistem lima set (sekarang game) dengan tujuh poin.

Pada saat itu juga, Piala Thomas hanya melibatkan delapan negara pada putaran final. Dua tahun kemudian, jumlah peserta bertambah menjadi 12, lalu pada 2014 hingga sekarang meningkat lagi menjadi 16 negara.

Pada 2002, tim Thomas Indonesia mengandalkan Marleve Mainaky, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Taufik Hidayat, Halim Haryanto/Tri Kusharyanto, serta Hendrawan.

Perjalanan tim Indonesia dimulai setelah memenangi tiga laga di babak penyisihan grup melawan Thailand (5-0), Malaysia (4-1), dan Jerman (5-0).

Pasukan Merah Putih lolos ke final setelah menang telak 3-0 atas Denmark, sedangkan Malaysia berhasil menundukkan Cina 3-1.

Pada partai final, Indonesia harus rela menelan kekalahan terlebih dahulu usai pemain tunggal putra Marleve Mainaky gagal menyumbangkan poin karena kalah 5-7, 5-7, 1-7 atas Wong Choong Hann.

Beruntung, pasangan ganda Candra Wijaya/Sigit Budiarto berhasil menyeimbangkan kedudukan dengan memenangi laga kontra Chan Chong Ming/Chew Choon Eng tiga set langsung 7-3, 7-4, 7-2.

Sayangnya, kegemilangan tersebut tak mampu diikuti Taufik Hidayat yang takluk meladeni Lee Tsuen Seng 7-1, 5-7, 2-7, 7-2, 3-7 sehingga Indonesia pun gagal memperlebar kedudukan.

Halim Haryanto/Tri Kusharyanto membayar kepercayaan tim Thomas Indonesia dengan memenangi laga kontra Choong Tan Fook/Lee Wan Wah 8-7, 7-8, 7-1, 7-3. Atas hasil tersebut, Indonesia dan Malaysia pun harus berbagi poin 2-2.

Alhasil, laga final harus berlanjut hingga partai kelima untuk menentukan pemenangnya.

Hendrawan yang bermain di partai penentu memikul beban berat sebab ia harus memenangi laga kontra Roslin Hashim demi mempertahankan gelar Piala Thomas. Bagusnya, ia berhasil melepaskan diri dari tekanan dan menunaikan tugasnya dengan tuntas untuk menyegel kemenangan setelah melalui pertarungan tiga set dengan skor akhir 8-7, 7-2, 7-1.

Setelah mencatat kemenangan lima kali beruntun, prestasi tim bulu tangkis Indonesia pada kejuaraan beregu putra itu malah menurun drastis. Belum pernah lagi mereka membawa Piala Thomas ke pangkuan Ibu Pertiwi. Mereka belepotan untuk mempertahankan gelar juara pada pergelaran-pergelaran berikutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangankan mempertahankan gelar, mencapai final pun tidak. Itu terjadi pada tiga penyelenggaraan berturut-turut (2004, 2006, dan 2008) saat Indonesia hanya mampu sampai perempat final. Bahkan, dua di antaranya terjadi di hadapan publik sendiri.

Pada 2004 saat Indonesia menjadi tuan rumah, pasukan Merah Putih justru gagal menunjukkan taringnya secara penuh. Dengan skuat yang sebagian besar diisi oleh pemain muda, Indonesia gagal mencapai final setelah dijegal Denmark 2-3 di babak semifinal.

Kejadian serupa terulang pada penyelenggaraan Piala Thomas 2008, ketika Merah Putih dipermalukan 0-3 oleh Korea Selatan di Istora Senayan Jakarta.

Pencapaian terbaik mereka hanya menjadi runner up pada pergelaran 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia dan 2016 di Kunshan, Cina.

Catatan terburuk terjadi pada Piala Thomas 2012 di Wuhan, Cina. Untuk pertama kalinya, Indonesia tersingkir di perempat final usai kalah 2-3 oleh Jepang.

Tugas Akhiri Penantian

Tim bulu tangkis Indonesia bertekad untuk melunasi status juara dalam gelaran kejuaraan beregu Piala Thomas 2020 yang rencananya digelar 3-11 Oktober di Arrhus, Denmark.

Datang sebagai tim unggulan pertama, mengungguli Jepang di tempat kedua, serta Cina dan Denmark di unggulan 3/4, Indonesia optimistis bisa mengakhiri dahaga gelar juara Piala Thomas.

"Untuk tim putra ini ada peluang besar karena ini kebetulan (pebulu tangkis putra) menduduki rangking yang tinggi baik tunggal maupun ganda. Jadi bisa ada kesempatan untuk memboyong Piala Thomas ke Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, Februari lalu.

Namun untuk melunasi status favorit juara, tim Merah Putih dihadapkan dengan setumpuk tantangan untuk mempersiapkan diri dengan sisa waktu sekitar lima bulan.

Pasalnya, waktu lima bulan tersebut terlalu sulit untuk bisa dimanfaatkan penuh untuk persiapan mengingat program latihan turut terdampak kondisi pandemi Covid-19 yang masih mengancam.

Kondisi tersebut juga turut berdampak pada beberapa kejuaraan yang seharusnya diikuti oleh tim bulu tangkis Indonesia sebagai ajang pemanasan, mengingat seluruh turnamen sudah ditunda maupun dibatalkan setidaknya hingga Juni.

"Bicara peluang, ya kita ada. Tapi kembali bagaimana dengan persiapan sendiri. Mudah-mudahan kita bisa benar-benar memanfaatkan sisa waktu ke depan," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti.

Menilik daftar unggulan Piala Thomas 2020 serta komposisi tim putra Indonesia dengan dua ganda terbaiknya, Merah Putih bisa saja mengakhiri paceklik gelar yang sudah dirasakannya selama 18 tahun di Denmark nanti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

12 jam lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

2 hari lalu

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto dalam sesi jumpa pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Randy
Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia resmi menunjuk Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu sebagai kapten.


Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

2 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

Ricky Soebagdja mengatakan optimistis skuad putra bulu tangkis Indonesia bisa kembali membawa pulang Piala Thomas tahun ini.


Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

3 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) memberikan keterangan pers setibanya dari Inggris di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 18 Maret 2024. Fajar/Rian berhasil mempertahankan gelar All England kategori ganda putra yang pertama kali diperoleh tahun lalu. ANTARA/Muhammad Iqbal
Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu ditunjuk berdasarkan hasil voting seluruh atlet yang tergabung di dalam tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

5 hari lalu

Jonatan Christie. Dok TIm Humas PBSI
Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Jonatan Christie melesat ke posisi tiga besar dalam peringkat bulu tangkis dunia (BWF) yang dirilis Sabtu, 20 April 2024


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

7 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

8 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Kabidbinpres PP PBSI Ricky Soebagdja menjelaskan ada diskusi yang dilakukan dengan tim pelatih dalam pemilihan skuad Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

9 hari lalu

Tropi dari Piala Thomas dan Uber 2022 ditampilkan saat berlangsungnya babak semifinal Piala Thomas Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat, 13 Mei 2022.  Indonesia akan menghadapi India di final Piala Thomas. ANTARA/M Risyal Hidayat
Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

Tim bulu tangkis Indonesia diperkuat mayoritas pemain senior. Alwi Farhan dan Ruzana siap jadi rising star di Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

11 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

11 hari lalu

Jonatan Christie menjadi juara tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Tim Humas PBSI
Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

Jonatan Christie menuturkan kunci kemenangan atas Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024.