TEMPO.CO, Jakarta - Mike Tyson menjadi salah satu petinju terbaik sepanjang masa. Sebagai pemegang gelar juara kelas berat termuda, ia kembali mengejutkan dunia dengan menyatakan akan naik ring lagi dalam usia 53 tahun.
Selain prestasi, hal menarik lain pada Iron Mike adalah kehidupannya di luar ring. Sempat hidup berantakan hingga bangkrut dan menumpuk hutang, Tyson berhasil bangkit dan kembali hidup lumayan meski tidak sekaya masa jayanya.
Mike Tyson diperkirakan telah menghasilkan lebih dari Rp 4,4 triliun rupiah sepanjang karir tinju. Forbes bahkan memperkirakan penghasilannya mencapai Rp 10 triliun.
Namun, pada 2020 kekayaan bersih Tyson diperkirakan hanya Rp 44 miliar, menurut Wealthy Gorilla.
Seperti banyak superstar olahraga, Tyson menghabiskan uangnya secepat ia mendapatkannya untuk membeli rumah-rumah besar yang mahal, mobil-mobil mewah, dan bahkan harimau peliharaan.
Dia juga menjalani hukuman tiga tahun penjara setelah dinyatakan bersalah melakukan pemerkosaan pada tahun 1992.
Pada 2003, Tyson terpaksa mengajukan pailit karena terlilit utang sampai Rp 339 miliar.
Mike Tyson saat tampil dalam gulat WWE melawan Chris Jericho pada 2010. (talksport)
Begitu pensiun pada 2005, Tyson menjalani banyak pekerjaan untuk menghasilkan uang, seperti membintangi atau memegang peran kecil di sejumlah film, terutama di film Hangover. Ia bahkan pernah tampil di ajang gulan WWE sebagai bintang tamu.
Dia bahkan punya acara TV animasi sendiri bernama Mike Tyson Mysteries.
Baru-baru ini ia memproduksi podcast yang disebut Hotboxin' with Mike Tyson yang merupakan salah satu podcast terkait olahraga populer.
Ia juga membuka ladang ganja Tyson Ranch, tempat dia menanam dan menjual mereknya sendiri serta produk-produk kesehatan berbasis ganja.
Cheat Sheet menyebutkan bahwa ladang Tyson itu menjual ganja senilai lebih dari Rp 7 miliar sebulan, tetapi Tyson bersama tamunya bisa menghabiskan ganja sampai Rp 500 juta sebulan.
THE SUN | FORBES