Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

31 Tahun Piala Sudirman, Hanya Sekali Mampir di PBSI

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Tim Indonesia yang menjuarai Piala Sudirman 1989: Eddy Kurniawan, Eddy Hartono, Verawati Fajrin, Susy Susanti, Yanti Kusmiati. (djarumbadminton.com/historia.id)
Tim Indonesia yang menjuarai Piala Sudirman 1989: Eddy Kurniawan, Eddy Hartono, Verawati Fajrin, Susy Susanti, Yanti Kusmiati. (djarumbadminton.com/historia.id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Hari ini, 31 tahun yang lalu, bulu tangkis Indonesia mencatat sejarah sebagai negara pertama yang menjuarai kejuaraan dunia beregu campuran, Piala Sudirman.

Kejuaraan Piala Sudirman, yang kental dengan nuansa Indonesia --namanya, pialanya dan penyelenggara pertamanya-- pertama kali digelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta pada 24-29 Mei 1989.

Piala Sudirman, yang namanya diberikan sebagai penghormatan kepada tokoh bulu tangkis Indonesia dan salah satu pendiri Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Dick Sudirman, adalah kejuaraan dunia beregu yang mempertandingkan kelima nomor yang dipertandingkan dalam bulu tangkis, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Kejuaraan ini melengkapi dua kejuaraan dunia beregu lainnya, yaitu Piala Thomas untuk beregu putra dan Piala Uber untuk beregu putri.

Nuansa Indonesia lainnya adalah piala tersebut dibuat oleh orang Indonesia dengan ornamen Candi Borobudur sebagai mahkotanya, dan diusulkan serta diselenggarakan untuk pertama kalinya di Indonesia pada 1989.

Adalah Susy Susanti dan kawan-kawan yang berhasil membuat piala tersebut tetap berada di Indonesia setidaknya dalam dua tahun berikutnya dengan menjuarai edisi perdana itu. Edisi yang diikuti 28 negara, terbagi dalam enam grup, dengan empat negara lolos ke semifinal adalah Indonesia, Cina, Korea Selatan dan Denmark.

Pada final tuan rumah Indonesia mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 dan menjadi kampiun pertama pada kejuaraan tersebut.

Mengutip laman djarumbadminton.com, Indonesia langsung tertinggal 0-2 pada dua partai pembuka ketika ganda putra Eddy Hartono/Gunawan kalah oleh Park Jo Bong/Kim Mon Soo 9-15, 15-8, 13-15, dan ganda putri Verawati Fajrin/Yanti Kusmiati menyerah kepada Hwang Hye Young/Chung Myung Hee 12-15, 6-15.

Pada partai ketiga yang menentukan, pemain tunggal putri Indonesia Susy Susanti yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, mempertahankan asa tuan rumah dengan menundukkan Lee Young Suk dengan skor luar biasa 10-12, 12-10, 11-0.

Susy yang kehilangan game (pada waktu itu set) pertama 10-12, tertinggal 7-10 pada game kedua. Lee hanya perlu satu poin lagi untuk memenangi pertandingan sekaligus membawa negaranya meraih trofi, namun Susy yang pantang menyerah berhasil menyamakan kedudukan 10-10 dan merebut game kedua 12-10, dan tidak memberi lawannya satu poin pun pada game penentuan.

Dua partai selanjutnya, tunggal putra dan ganda campuran berhasil direbut tim Merah Putih melalui Eddy Kurniawan yang menang atas Han Sung Kok 15-4, 15-3, dan Eddy Hartono/Verawati unggul atas Park Jo Bong/Chung So Young 18-13, 15-3.

Sayangnya itulah satu-satunya gelar yang berhasil diraih Indonesia pada turnamen yang sudah berusia 31 tahun tersebut dan sudah digelar 16 kali, sekalipun hampir selalu maju ke empat besar kecuali pada edisi 2013 dan 2017.

Hingga saat ini, hanya tiga negara yang berhasil membawa pulang piala setinggi 80cm yang dibuat dari perak bersepuh emas 22 karat itu yakni Indonesia, Cina (11 kali) dan Korea (4 kali).



Prestasi Merah Putih

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah meraih trofi pada 1989, pada tiga edisi berikutnya (1991, 1993, 1995) Indonesia harus puas sebagai runner-up. Secara keseluruhan tim Merah Putih enam kali menjadi finalis yang kalah, menambahkan edisi 2001, 2005 dan 2007 pada tiga edisi sebelumnya.

Setelah itu, prestasi terbaik Indonesia hanyalah mencapai semifinal. Bahkan pada 2013 yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia dan 2015 di Dongguan Cina, Merah Putih gagal menembus empat besar.

Pada edisi terakhir, tahun lalu yang berlangsung di Nanning Cina, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan kembali membawa Indonesia ke semifinal untuk menghadapi tim Jepang yang untuk ketiga kalinya lolos ke babak empat besar.

Saat itu, Indonesia gagal mengatasi tim Jepang yang dipimpin oleh tunggal putra nomor satu dunia Kento Momota, Indonesia kalah 1-3.

Pada partai pembuka ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuka poin bagi tim Merah Putih dengan mengalahkan pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-14, 21-18.

Namun pada partai kedua, Jepang menyamakan kedudukan dengan memenangi nomor tunggal putri ketika Gregoria Mariksa Tunjung tunduk di tangan Akane Yamaguchi 13-21, 13-21.

Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang turun pada partai ketiga tidak mampu menambah angka bagi Indonesia ketika ia menyerah kepada Kento Momota dalam dua game langsung 17-21, 19-21.

Langkah Indonesia akhirnya terhenti saat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal mengatasi pasangan nomor satu dunia Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara 15-21, 17-21.

Setelah kalah di Nanning, Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti  menemukan beberapa kekurangan pada tim Indonesia.

Ia mengatakan, sektor tunggal putri Indonesia masih butuh kerja keras dan penanganan lebih, sedangkan sektor ganda putri perlu meningkatkan kekuatan dan ketahanan baik fisik maupun mental.

Adapun di sektor tunggal putra, meskipun mereka sudah meningkatkan peringkatnya, namun masih harus meningkatkan konsistensi pada saat bermain.

Kejuaraan Piala Sudirman ke-17 akan berlangsung di Suzhou, Cina pada 23-30 Mei 2021. Akankah Piala Sudirman akan bisa dibawa andalan PBSI kembali ke Tanah Air?.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala Thomas 2024: Chico Wardoyo Menang, Indonesia vs Thailand Berakhir 4-1

5 jam lalu

Pebulu tangkis Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo. PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Chico Wardoyo Menang, Indonesia vs Thailand Berakhir 4-1

Chico Aura Dwi Wardoyo menggenapi kemenangan Indonesia 4-1 atas Thailand pada fase grup C Piala Thomas 2024. Indonesia lolos ke perempat final.


Kata Jonatan Christie Usai Menang Susah Payah Lawan Wakil Thailand di Piala Thomas 2024

5 jam lalu

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Kata Jonatan Christie Usai Menang Susah Payah Lawan Wakil Thailand di Piala Thomas 2024

Jonatan Christie menyumbang poin kedua untuk Indonesia pada laga menghadapi Thailand di Piala Thomas 2024.


Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

7 jam lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alvian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Thailand Peeratchai Sukphun dan Pakkapon Teeraratsakul dalam babak kualifikasi grup Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Senin 29 April 2024. Pasangan Fajar/Rian kalah dalam tiga gim 19-21, 21-14, 11-21, dan kedudukan sementara Indonesia lawan Thailand 1-1.  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.


Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Menang, Fajar / Rian Keok, Indonesia vs Thailand 1-1

8 jam lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alvian (kanan) dan Rian Ardianto (kiri) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Inggris Ben Lane dan Sean Vendy dalam babak kualifikasi grup Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu 27 April 2024. Fajar/Rian menang dengan dua gim langsung 21-18, 21-12, dan tim Indonesia unggul atas Inggris dengan skor 2-0. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Menang, Fajar / Rian Keok, Indonesia vs Thailand 1-1

Tim bulu tangkis putra Indonesia masih imbang 1-1 saat melawan Thailand pada pertandingan kedua babak penyisihan Grup C Piala Thomas 2024.


Duel Indonesia vs Thailand di Piala Thomas 2024, Aryono Miranat Minta Ganda Putra Waspada

21 jam lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Duel Indonesia vs Thailand di Piala Thomas 2024, Aryono Miranat Minta Ganda Putra Waspada

Aryono Miranat, mengingatkan pentingnya untuk mengantisipasi performa pasangan Thailand pada laga kedua kualifikasi Grup C Piala Thomas 2024.


Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

23 jam lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Ricky Soebagdja saat berangkat menuju Prancis bersama tim bulu tangkis Indonesia pada Rabu (28/2/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI).
Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

Ricky Soebagdja mengingatkan para pemain tidak lengah pada laga Piala Thomas dan Piala Uber 2024. Tim putra hadapi Thailand, tim putri hadapi Uganda.


Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

1 hari lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

Fajar Alfian memiliki tekad untuk bisa mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2024.


Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

1 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alvian (kanan) dan Rian Ardianto (kiri) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Inggris Ben Lane dan Sean Vendy dalam babak kualifikasi grup Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu 27 April 2024. Fajar/Rian menang dengan dua gim langsung 21-18, 21-12, dan tim Indonesia unggul atas Inggris dengan skor 2-0. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

Tim bulu tangkis Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup C Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Hasil Piala Thomas 2024: Turun di Partai Terakhir, Alwi Farhan Sempurnakan Kemenangan Indonesia Atas Inggris 5-0

1 hari lalu

Tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Turun di Partai Terakhir, Alwi Farhan Sempurnakan Kemenangan Indonesia Atas Inggris 5-0

Alwi Farhan mengalahkan Cholan Kayan dengan 21-15, 21-12, sehingga Indonesia menang 5-0 atas Inggris di Grup C Piala Thomas 2024.


Fajar / Rian Tak Mau Terlalu Terbebani karena Jadi Tulang Punggung Ganda Putra di Piala Thomas 2024

1 hari lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Fajar / Rian Tak Mau Terlalu Terbebani karena Jadi Tulang Punggung Ganda Putra di Piala Thomas 2024

Fajar / Rian menjadi yang paling senior di ganda putra untuk tim Indonesia yang tampil di Piala Thomas 2024 ini.