TEMPO.CO, Jakarta - Atlet cabang olahraga dayung dan menembak tetap mengikuti Pelatnas di tengah pembatasan sosial akibat wabah corona. PB Perbakin menggelar pelatihan di Jakarta, sedangkan PODSI berlatih di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.
Pengurus Besar Persatuan Menembak Indonesia (PB Perbakin) menyatakan program pelatihan nasional tak terganggu meski harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
"Saat ini kami masih terus menjalani Pelatnas di Lapangan Tembak Senayan," ujar Sekretaris Jenderal PB Perbakin Firtian Judiswardarta saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin, 8 Juni 2020.
Firtian mengatakan ada 10 atlet yang mengikuti pelatnas, empat di antaranya merupakan atlet usia muda. Mereka disiapkan bukan hanya untuk Olimpiade Tokyo yang diundur hingga 2021, tetapi juga untuk menyambut kejuaraan Youth Olympic Games 2022.
Menurutnya, para atlet terus mendapat pengawasan baik saat menuju tempat latihan maupun ketika kembali ke apartemennya masing-masing. Sehingga risiko penularan bisa diminimalisir.
"Ketika datang ke lapangan tembak, kami menyediakan kendaraan yang khusus membawa mereka. Dan mereka wajib bersama-sama baik saat latihan maupun pulang," kata dia.
Pada rencana awal, atlet cabang menembak Indonesia diproyeksikan untuk ikut dalam berbagai kejuaraan dunia seperti tes event Olimpiade Tokyo yang harusnya digelar pada 16-26 April, hingga kejuaraan dunia ISSF di Jerman.
Akan tetapi, merebaknya pandemi COVID-19 di seluruh dunia membuat hampir seluruh kejuaraan dunia harus ditangguhkan hingga tahun 2021.
"Tak ada kejuaraan dunia, semuanya diundur jadi tahun depan," kata dia.
Indonesia sudah memastikan satu tiket Olimpiade Tokyo atas nama Vidya Rafika Rahmatan Thayiba pada nomor 10 meter air rifle putri. Mereka masih membidik satu lagi dari nomor 10 meter air rifle putra.
Sementara itu, PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia menyatakan program Pelatnas tetap berlangsung di waduk Jatiluhur meski seluruh agenda nasional dan internasional diundur akibat COVID-19.
"Kita Pelatnas enggak pernah berhenti, terus berlangsung sejak Januari. Sekarang dipusatkan di Jatiluhur," ujar Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Budiman mengatakan karena berlangsung di tengah pandemi, mereka tetap menerapkan protokol kesehatan agar para atlet terhindari dari risiko penularan. Para atlet juga mendapat pengawasan langsung dari dokter ahli.
Saat ini terdapat 16 atlet Pelatnas yang masing-masing terdiri atas delapan atlet rowing dan delapan atlet kano.
"Mereka sudah menggelar Pelatnas sejak 1 Januari," kata dia.
Meski Olimpiade Tokyo ditunda, Pelatnas dayung tetap dilakukan untuk menghadapi kejuaraan Asian Beach Games di Sanya, Cina, pada November 2020 yang saat ini masih sesuai jadwal. Sementara kejuaraan dunia lainnya seperti kualifikasi Olimpiade di Thailand dan Korea yang seharusnya berlangsung pada Maret dan April mengalami penundaan.
"Asian Beach Games masih sesuai jadwal belum ada keputusan pengunduran. Namun event lain jadi tahun depan," kata dia.
Pada ajang SEA Games di Filipina 2019, mereka berhasil membuat kejutan dengan membawa pulang 10 emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Pencapaian itu melebihi target yang dicanangkan sebelumnya yakni lima emas.
Untuk Olimpiade, tim dayung Indonesia berharap bisa membawa tiket di empat nomor. Adapun keempat nomor itu yakni dua di nomor rowing dan dua di nomor kano.
Cabang olahraga lain umumnya menggelar pelatihan di masing-masing tempat tinggal atlet dengan diawasi pelatih dari jarak jauh selama wabah corona ini. Namun cara ini banyak dikeluhkan atlet karena minimnya peralatan dan kurangnya semangat karena berlatih mandiri.