INFO SPORT - Menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada Rabu, 9 September 2020, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan siap mendukung tema besar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membawa Indonesia unggul dalam Sport Science, Sport Industry dan Sport Tourism. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 8 September 2020.
Marciano mengatakan bahwa KONI akan mengimplementasikan 3 tema besar Kemenpora dalam setiap kegiatan, khususnya pembinaan para atlet dari 72 cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI. Upaya ini diterapkan pada seluruh jaringan KONI, mulai pusat hingga tiap daerah.
Baca juga:
“Tiga tema besar jadi pendorong kita, inshaallah prestasi atlet akan maju, kesejahteraan atletnya akan baik, kemudian dampak penyelenggaraan olahraga pada daerah-daerah yang menjadi tuan rumah juga sangat besar,” ujar Marciano.
Selama ini, KONI sendiri telah berperan dalam peningkatan sport science yang sangat berpengaruh pada optimalisasi nutrisi, kesehatan jiwa serta penggunaan peralatan pendukung yang maksimal bagi para atlet. “Dengan sport science, kita betul-betul bisa melihat atlet ini sudah mencapai puncak prestasinya atau belum,” katanya.
Pria yang juga aktif dalam olahraga berkuda serta taekwondo ini pun mengajak seluruh pemangku kepentingan dalam bidang olahraga, para penggiat olahraga, pimpinan cabang olahraga serta pimpinan KONI di seluruh Indonesia untuk mengambil hal-hal positif yang bisa mendongkrak prestasi atlet Indonesia sekaligus mendorong masyarakat untuk terus berolahraga.
Baca juga:
“Jadikan keluarga-keluarga di Indonesia ini gemar berolahraga, karena kita akan dapatkan keluarga yang sehat, character building pun akan baik, tidak hanya fisik, tapi juga jiwa. Orang yang gemar berolahraga akan memiliki sportivitas yang tinggi,” ucap Marciano.
Terkait kesejahteraan para atlet, Marciano mengungkapkan, KONI sangat memperhatikan faktor pendidikan dan kegiatan setelah pensiun dari dunia olahraga. Tidak hanya pelatihan olahraga yang baik, namun program home schooling, beasiswa pendidikan bagi atlet berprestasi maupun pembinaan skill di luar olahraga pun menjadi bekal penting yang difasilitasi KONI.
Menurutnya, para atlet tanah air sudah berjuang mengharumkan nama bangsa Indonesia hingga ke kancah dunia, jadi sudah selayaknya juga mereka mendapatkan perhatian yang terbaik bagi masa depannya. “Kita sedih, (jika) melihat mantan juara dunia kehidupannya tidak layak. Itu tamparan buat kita,” tutur Marciano.
Menyinggung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang diundur akibat pandemi Covid-19 hingga Oktober 2020, Marciano menyatakan bahwa persiapan terus dimatangkan bersama seluruh pihak terkait. Peak performance para atlet pun terus dijaga dengan ketat, mengingat situasi pandemi cukup berisiko bagi aktifitas pelatihan atlet.
Marciano menuturkan, pembinaan para atlet pun terus dilakukan, walaupun dalam beberapa cabang olahraga terpaksa mengadakan pelatihan mandiri bagi atlet dengan pengawasan dan komunikasi secara virtual dari pelatih.
“Ada juga beberapa cabang olahraga yang tidak membubarkan pelatnasnya, seperti bulu tangkis, angkat besi, taekwondo atau menembak. Tetapi mereka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga atlet-atlet ini nyaris diisolasi betul, berkumpul antar mereka sendiri dan tidak boleh kontak dengan luar,” ujarnya.
Menutup paparannya, Marciano berharap Hari Olahraga Nasional 2020 di masa pandemi ini menjadi kebangkitan olahraga di Indonesia untuk menatap prestasi dunia. “Artinya, bahwa kita tidak boleh menyerah dalam kondisi seperti ini. Justru, dibutuhkan kreatifitas, inovasi untuk tetap mempertahankan kualitas performa atlet yang terus bisa kita tingkatkan,” tuturnya.(*)