Menurut Safina beberapa pemain tidak senang dengan perubahan jadwal yang dibuat WTA.
“Jika WTA tidak mendengar apa yang kami keluhkan kami mungkin akan memboikot tur tahun depan,” tegas Safina setelah kalah dari rekan senegaranya Vera Zvonareva pada babak semifinal Piala Kremlin Minggu (12/10).
Kekesalan utama pemain-pemain top putri dunia menurut Safina terletak pada tidak jelasnya kompetisi yang akan diikuti mereka. “WTA mengatakan petenis top harus bermain pada turnamen yang telah ditentukan. Sementara petenis urutan bawah akan memasuki turnamen apapun. Ini tidak masuk akal,” ketus Safina.
WTA belum lama ini menerlurkan apa yang disebut Road Map 2010 Tier One dan Tier Two. Kedua turnamen itu akan dikombinasikan dengan 20 ajang rutin, dimana setiap pemain akan bermain setidaknya pada 10 ajang.
Empat turnamen seperti Wells, Miami, Madrid, dan beijing yang ditotal berhadiah US$ 2.6 juta atau sekitar Rp 24 triliun, wajib diikuti setia petenis top yang lolos dari turnamen utama.
Eurosport | Bagus Wijanarko