TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Manchester United, Paul Pogba, mengatakan akan mengambil tindakan hukum setelah beredar laporan yang menyebut dia akan keluar dari tim nasional Prancis. Pogba, 27, dilaporkan keluar dari timnas Prancis karena komentar yang dibuat oleh Presiden Emmanuel Macron tentang Islam.
Pogba, seorang Muslim, memiliki 10 gol dan 72 caps untuk Prancis. "Benar-benar 100 persen berita itu tidak berdasar dan menyatakan hal-hal yang tidak pernah saya katakan atau pikirkan," kata Pogba dikutip dari BBC, Rabu, 28 Oktober 2020.
Melalui akun Instagramnya, Pogba mengakut terkejut, marah, dan frustrasi dengan berita tersebut. Ia geram berbagai media menghubungkan masalah agama dengan kariernya di timnas-Prancis. "Saya menentang segala bentuk teror dan kekerasan," kata dia.
Baca juga : Paul Pogba Bantah Kabar Mundur dari Timnas Prancis karena Agamanya Dihina
Ia meneruskan, "Sayangnya, beberapa orang pers tidak bertindak bertanggung jawab saat menulis berita, menyalahgunakan kebebasan pers mereka, tidak memverifikasi apakah yang mereka tulis sehingga menimbulkan gosip, tanpa peduli itu mempengaruhi kehidupan orang dan hidup saya. Saya mengambil tindakan hukum terhadap penerbit dan penyebar berita palsu ini."
Sebelumnya, Pogba diberitakan memutuskan mundur dari timnas Prancis karena kecewa dengan komentar Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Ia disebut kecewa karena Macron menyebut pembunuhan guru bahasa Prancis, Samuel Paty di Conflans-Sainte-Honorine merupakan serangan teroris Islam.
Bahkan, surat kabar asal Inggris, The Sun, juga membuat berita yang berasal dari sumber berita Timur Tengah. Dalam artikel berita di media tersebut, baik Pogba ataupun Asosiasi Sepak Bola Prancis, tidak memberikan verifikasi atau komentar terkait spekulasi itu.