TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2021, Toshiro Muto, membuka kemungkinan untuk membuka ajang olahraga multicabang terbesar di dunia untuk penonton yang bukan berasal dari Jepang. Acara yang akan digelar pertengahan tahun 2021 berpeluang dibuka untuk umum dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat.
"Pada musim semi mendatang, kami akan membuat langkah-langkah untuk semua penonton, termasuk warga non-Jepang," kata Muto setelah rapat tentang tindakan pencegahan infeksi virus Covid-19, seperti dilansir Associated Press, Jumat, 13 November 2020. "Untuk non-Jepang, kami perlu memastikan bahwa kami memberi kesempatan menonton bagi mereka juga."
Meskipun penonton diizinkan hadir, Muto menambahkan, nantinya akan ada pedoman ketat, aturan yang harus diikuti, dan aplikasi kesehatan yang berfungsi untuk melacak penonton dan memantau penyebaran Covid-19. Mungkin akan sulit memasukkan penggemar ke karantina, tetapi, menurut Muto, pihaknya bisa saja melakukan karantina bagi pendatang.
"Mengenai penonton dari luar negeri, apakah harus menjalani karantina selama 14 hari atau tidak, apakah kita bisa mengesampingkan atau tidak. Itu tergantung situasi. Ada kemungkinan karantina ini dibebaskan jika memenuhi persyaratan tertentu," kata Muto.
Baca juga : Atlet Peserta Olimpiade 2021 Tak Perlu Isolasi 14 Hari Saat Tiba di Tokyo
Penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menargetkan setidaknya lima bulan lagi untuk menyelesaikan program dan rencana mereka dalam menyelenggarakan Olimpiade yang akan diikuti sekitar 11.000 atlet dan puluhan ribu ofisial, juri, sponsor, media dan penyiar tersebut.
Baca juga : Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032, Jokowi Akan Kunjungi Markas IOC di Swiss
Olimpiade Tokyo yang seharusnya berlangsung musim semi tahun ini
ditunda tahun depan akibat pandemi Covid-19 dan akan dibuka pada 23 Juli 2021. "Kecemasan penonton karena tidak tahu apakah mereka benar-benar bisa pergi ke Olimpiade atau tidak, bisa dimengerti. Kami ingin memperhatikan penonton sebanyak mungkin sambil kami mengambil tindakan pencegahan pada saat yang sama untuk dapat menampung sebanyak mungkin penonton," ujarnya.
Muto mengatakan belum ada keputusan tentang jumlah penonton yang diizinkan masuk ke venue. Beberapa stadion bisbol di Jepang telah bereksperimen dengan kapasitas sebesar 80 persen. "Apakah kami akan memiliki kapasitas penuh atau tidak, keputusan belum dibuat karena berbagai eksperimen sedang berlangsung," kata Muto.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan bakal berada di Tokyo pekan depan untuk kunjungan pertamanya sejak Olimpiade Tokyo ditunda. Ia memastikan bahwa pergelaran Olimpiade akan terus berjalan. Bach diperkirakan akan bertemu dengan Perdana MenteriYoshihide Suga dan berbicara dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Presiden panitia Tokyo Yoshiro Mori dan pihak terkait lain.