TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Alberto Puig, kecelakaan Marc Marquez pada seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez sudah menjadi pertanda buruk. Bos Repsol Honda itu menilai ketiadaan Marc menjadi awal musim terburuk dalam sejarah tim di MotoGP.
“Saya pikir tidak mungkin menilai musim ini karena kami telah kehilangan salah satu pembalap terbaik kami. Ketika Anda tidak memiliki salah satu pembalap terbaik Anda, Anda sudah tahu hasilnya tidak akan bagus dan itu mempengaruhi seluruh program selama sisa musim MotoGP," kata dia dikutip dari Corsedimoto, Kamis, 17 Desember 2020.
Tanpa Marc Marquez, Honda memproyeksikan Takaaki Nakagami memainkan peran sebagai pembalap papan atas, tetapi hasilnya tidak mulus. Pembalap rookie Alex Marquez hanya berhasil naik dua podium saat menjadi runner up. Adapun Stefan Bradl memainkan peran ganda sebagai test driver dan pengganti Marc.
Di MotoGP 2021, Alberto Puig tidak ingin mencari alasan. Selain berharap pada kehadiran Pol Espargaro, ia berharap pemulihan yang cepat dari Marc Marquez, meskipun perhitungan dokter, butuh enam bulan untuk memulihkan cedera pembalap 28 tahun itu. "Dengan Marc kami bisa menang, tanpa dia itu tidak mungkin," kata dia.
"Musim 2020 merupakan tahun yang aneh bagi kami semua. Kami belum memiliki kesempatan untuk memenangkan gelar MotoGP musim ini. Kami menantikan 2021 dengan optimisme. Alex melakukan pekerjaan dengan baik, banyak orang yang tidak mempercayainya di awal tahun. Di tengah musim dia mengambil langkah maju dan kembali dengan sangat cepat. Kami sangat senang dengan kemajuannya," ujar Alberto menambahkan.
Dengan demikian, Alex dan Takaaki akan menjadi andalan Honda untuk MotoGP 2020. Sedangkan, Stefan Bradl akan berfokus untuk menjadi pembalap uji dan disiapkan sewaktu-waktu menjadi pengganti Marc. "Dia adalah seorang pahlawan. Dia seharusnya menjadi penguji dan dia adalah seorang pengemudi. Dia beradaptasi dengan cepat, di beberapa lap kami melihat dia cepat dan dia bisa memahami motor Honda."