TEMPO.CO, Jakarta - Dokter menganalisis cedera kaki Conor McGregor saat bertarung melawan Dustin Poirier di UFC 257. Dokter Brian Sutterer telah merinci penanganan yang tepat dari cedera kaki yang dialami McGregor.
“Begitu dia memberi beban ke kaki kanan, dia merasa sangat tidak nyaman. Tendangan kaki Poirier melakukan kontak persis pada aspek lateral tungkai bawah McGregor ini di dekat bagian luar betis," kata Brian dikutip dari The Sun, Selasa, 26 Januari 2021.
Poirier mengalahkan McGregor di UFC 257 melalui TKO di babak kedua. Seusai pertarugan, McGregor mengeluh kakinya mengalami mati rasa dan terjadi gangguan. Bahkan, dia membutuhkan kruk untuk berjalan. “Kamu mematahkan kakiku. Kerja bagus,” kata McGregor.
Baca juga : MMA: McGregor Diledek untuk Lawan YouTuber Jake Paul Usai Kalah dari Poirier
Kaki McGregor tampak bengkak. Melalui video, Brian Sutterer pun menjelaskan cedera petarung MMA asal Irlandia itu. “Bahkan saat itu juga kita bisa melihat McGregor merasakan sakit di sini, mengalami kesulitan meletakkan beban pada kakinya dan itu terakumulasi selama pertarungan, sehingga kaki McGregor seolah mati.”
Baca Juga:
Dia menambahkan, “Tendangan di area luar betis secara khusus menargetkan sesuatu yang kita sebut saraf fibular umum, saraf yang memasok kontrol otot ke bagian tungkai bawah, tetapi juga kontrol terhadap beberapa sensasi. Di sinilah para petarung UFC mencoba menyerang untuk mendapatkan tendangan betis yang efektif."
“Banyak saraf besar lain di tubuh kita berada jauh di bawah kulit atau jauh di bawah otot, sehingga terlindungi dengan cukup baik. Tapi saraf McGregor ini secara khusus sangat dekat dengan permukaan dan sangat rentan terhadap sengatan listrik dan cedera," kata Brian.