TEMPO.CO, Jakarta - Pemain naturalisasi Ilija Spasojevic mengaku sempat digoda oleh tim dari luar negeri saat kompetisi Liga 1 Indonesia vakum sebelum memutuskan memperpanjang kontrak bersama Bali United selama tiga musim ke depan.
"Memang situasi saat ini sulit karena pandemi dan banyak pemain Indonesia memilih berkarier di luar negeri. Mereka sudah rindu dengan sepak bola. Saya juga sangat rindu sepak bola dan banyak tim luar menawar jasa saya. Hanya saja, saya lebih memilih untuk tetap dengan Bali United," kata Spaso dalam laman resmi klub, Jumat, 5 Februari 2021.
Ilija Spasojevic tak menyebutkan tim mana yang menginginkannya, tetapi mantan pemain Persib Bandung itu mengaku sudah terlalu mencintai Bali United. Karena itu, tawaran dari klub luar itu tak menggoyahkan hatinya untuk tetap berseragam Serdadu Tridatu.
"Bali United lebih dari sebuah tim sepak bola. Saya sudah menganggap Bali United seperti sebuah keluarga. Untuk itu saya merasa masih perlu berjuang dengan keluarga saya di Bali United ini," kata dia.
Baca juga: Hadapi Piala AFC, Bali United Akan Kembali Gelar Latihan Bulan Depan
Bergabung dengan skuad Serdadu Tridatu untuk mengarungi musim kompetisi 2018, Spasojevic dinilai sebagai penyerang berkualitas. Dia berhasil membawa Bali United menjuarai Liga 1 Indonesia musim 2019.
Selama karier sepak bola profesionalnya Spaso telah mengoleksi tujuh gelar dan berambisi menggenapkannya menjadi 10 bersama Bali United.
"Meskipun saya sudah berhasil mengoleksi tujuh gelar juara sepanjang karier saya, tapi saya masih punya mimpi. Mimpi saya sebelum gantung sepatu, saya ingin memperoleh 10 gelar juara. Saya pikir bersama Bali United saya bisa minimal meraih tiga gelar sisa tersebut," ujarnya.
Bali United berencana menggelar latihan pekan depan. Namun sebelumnya seluruh pemain terlebih dulu menjalani tes usap untuk memastikan tak ada yang terpapar COVID-19.
Latihan ini menjadi persiapan Bali United dalam menghadapi penyisihan grup Piala AFC di mana pasukan Stefano Cugurra menempati Grup G bersama dengan Hanoi FC, Beoung Ket, dan pemenang playoff antara tim asal Myanmar, Brunei, dan Laos.