TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengatakan sedang mengalami salah satu periode terendah dalam karier manajerial 20 tahun. Itu dialami setelah Liverpool kalah dalam pertandingan kandang keenam berturut-turut. Yang terbaru, Fulham mengalahkan The Reds di Anfield 1-0.
Liverpool, yang memenangkan gelar Liga Primer Inggris dengan selisih 18 poin musim lalu, sebelumnya tak terkalahkan sebanyak 68 pertandingan di kandang sendiri. Namun, catatan itu rusak pada awal 2021. "Saya tidak selalu harus memiliki waktu terbaik," kata Klopp dikutip dari BBC, 8 Maret 2021.
Kemenangan Fulham membuat Liverpool kalah di kandang keenam secara beruntun. Peluang mempertahankan juara pun hampir pasti sirna. Padahal, Klopp dan Liverpool mendapat pujian usai meraih gelar musim lalu. Namun, musim ini adalah cerita manis itu berbeda. Liverpool baru mengumpulkan 43 poin dari 28 pertandingan.
Kini, Klopp, Liverpool, dan para penggemarnya pun hanya berharap bisa mengakhiri kompetisi di zona Liga Champions Eropa. "Saya ingin mengatakan tidak tetapi ya itu yang terjadi. Tim ini adalah tim yang ekstrim. Kami sangat sukses dan sekarang kami memiliki situasi yang ekstrim juga. Kami akan terus berjuang."
Ini bukan pertama kalinya tim Klopp mengalami penurunan dramatis setelah menikmati kesuksesan. Hal ini pernah terjadi saat pelatih asal Jerman, 53 tahun, memimpin Borussia Dortmund meraih gelar Bundesliga berturut-turut pada 2010-11 dan 2011-12. Tapi, di musim berikutnya, Dortmund mengakhiri kompetisi 2012-13 dengan selisih 25 poin di belakang Bayern Munchen.
Baca juga : Liverpool Vs Fulham 0-1, Jurgen Klopp Soroti Mental Timnya
Klopp hengkang pada akhir musim 2014-15 setelah Dortmund finis di urutan ketujuh dalam klasemen Bundesliga Jerman. Dia diangkat sebagai bos Liverpool pada Oktober 2015.
Klopp memimpin The Reds ke final Liga Champions pada 2018. Saat itu, mereka kalah dari Real Madrid. Kekalahan itu dibayar saat Klopp membawa Liverpool menjuarai UCL setelah mengalahkan Tottenham di partai final. Kesuksesan berlanjut di musim 2019/2020. Klopp membawa Liverpool mengakhiri paceklik gelar Liga Inggris dengan memenangkan 31 pertandingan.
Sebaliknya, enam kekalahan liga Liverpool di Anfield musim ini adalah yang terbanyak dalam satu musim sejak 1953-54. Liverpool juga menjadi tim pertama yang kalah enam kali berturut-turut di kandang sendiri di Liga Premier sejak Huddersfield Town pada Februari 2019.
"Kami tidak pernah mendapatkan momentum di musim ini," kata Jurgen Klopp. "Anda dapat melihat itu masih pada para pemain. Mereka masih memiliki semuanya tetapi saat ini mereka tidak dapat menunjukkannya. Ini akan menjadi berubah jika kami mencari tahu bagaimana kita mengubahnya dalam semalam."