Dalam pertandingan yang berlangsung pada Rabu (12/11) siang di Auckland, Selandia Baru, unggulan kedua Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan yang bertemu Stanley Koo/Lance Newman, menang 21-5, 21-8.
Demikian pula dengan unggulan teratas David Lingga/Fernando Kurniawan yang menyingkirkan duet tuan rumah Ashraf Dhoray/Ethan Haggo, 21-10, 21-18.
Keberhasilan dua ganda ini mengikuti jejak para pebulutangkis di nomor tunggal yang telah lebih dulu menapak ke perempatfinal.
Unggulan kelima Tommy Sugiarto melangkah ke perempatfinal setelah menaklukkan pemain tuan rumah, William Bok, 21-5, 21-11. Sehari sebelumnya, putra mantan pemain terkenal Icuk Sugiarto itu menang atas Reon McFarlane, juga dari Selandia Baru, dengan skor, 21-11, 21-8.
Sementara itu, pemain putri Melicia Kurniawan, yang baru memainkan babak pertamanya Rabu ini, lolos ke perempatfinal setelah menjungkalkan pemain tuan rumah, Clare Chapple, 11-21, 21-16, 21-13.
Tak ada pemain Pelatnas Cipayung yang turun di turnamen berhadiah US$ 50 ribu (sekitar Rp 580 juta) itu. Kecuali Tommy yang datang dengan biaya sendiri, Indonesia hanya menurunkan pemain-pemain yang bernaung di klub PB Djarum.
Pada perempatfinal yang akan digelar Kamis (13/11), Tommy akan menguji ketangguhan pebulu tangkis Taiwan yang juga unggulan keempat, Yu Hsin Hsieh. Sedangkan Melicia bertemu unggulan ketiga Rachel Hindley dari Selandia Baru.
Adapun David/Fernando akan meladeni andalan tuan rumah, John Gordon/Daniel Shirley, dan pasangan Wifqi/Afiat akan dihadang Jian Dee Chew/Brent Miller juga berasal dari Selandia Baru.
Bila terus melaju, David/Fernando diperkirakan akan bertemu ganda veteran Malaysia, Cheah Soon Kit/Ong Beng Teong di semifinal, yang kembali berpasangan setelah berpisah 20 tahun silam.
Prestasi fenomenal Soon Kit/Beng Teong terjadi pada semifinal Piala Thomas 1988 di Kuala Lumpur. Sebagai ganda kedua mereka sukses menaklukkan pasangan Indonesia, Liem Swie King/Bobby Ertanto, yang melengkapi kemenangan 3-2 bagi Malaysia, sekaligus meloloskan Negeri Jiran itu ke final setelah menunggu selama 12 tahun.
Bobby Chandra