TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengatakan kontingen Pekan Olahraga Nasional atau
PON Papua akan mendapatkan fasilitas penerbangan seefisien mungkin agar atlet tidak lelah.
Hal itu dia sampaikan setelah KONI menerima jajaran direksi Garuda Indonesia yang diwakilkan Direktur Utama Irfan Setiaputra di kantor KONI, Jakarta pada Selasa, 27 April 2021.
"Artinya penerbangan dari daerah asal akan langsung menuju klaster tempat atlet akan bertanding. Selain itu, sebisa mungkin seefisien mungkin, jangan sampai atlet letih sebelum bertanding," kata
Marciano Norman, Rabu, 28 April 2021.
Marciano menjelaskan kebutuhan penerbangan udara sangat penting bagi masyarakat olahraga prestasi karena banyak kejuaraan yang mengharuskan atletnya menggunakan transportasi udara. PON Papua akan digelar di empat klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke pada 2-15 Oktober mendatang.
Menurut Marciano, dengan adanya rencana kerja sama dengan Garuda, kelak seluruh anggota KONI Pusat, baik 34 KONI Provinsi hingga 71 induk cabang olahraga, akan mendapatkan manfaatnya.
"Sebelum sempat ada kendala dari perwakilan kontingen pada Chef de Mission (CdM) Meeting II di Papua," kata dia.
Saat itu, Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi menyebut kontingen dari ujung barat Indonesia butuh waktu 20 jam untuk tiba di daerah yang terkenal dengan julukan Bumi Cendrawasih itu. Jika masalah panjangnya perjalanan dan transit tak terselesaikan maka bukan tak mungkin dapat mengganggu performa atlet. Di sisi lain, kontingen harus sudah tiba di Papua H-3 dan H+2 penyelenggaraan PON XX.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra menyambut positif rencana kerja sama untuk kepentingan PON Papua tersebut. Ia juga berharap agar ada peningkatan pada infrastruktur bandara di Papua supaya dapat mendaratkan pesawat berkapasitas besar. "Terima kasih sekali jika ingin bekerja sama, Garuda bisa atur paket untuk melihat Papua, seperti Raja Ampat misalnya," kata dia.