Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Atlet Paralimpiade: Karisma Evi Tiarani, Penoreh Rekor dari Boyolali

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Pelari Indonesia, Karisma Evi Tiarani berlomba pada nomor final lari 100 meter putri T63 pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Rabu (13/11) malam. Karisma berhasil memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 14,72 detik. REUTERS/Christopher Pike
Pelari Indonesia, Karisma Evi Tiarani berlomba pada nomor final lari 100 meter putri T63 pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Rabu (13/11) malam. Karisma berhasil memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 14,72 detik. REUTERS/Christopher Pike
Iklan

TEMPO.CO, JakartaLahir sebagai menyandang tunadaksa, tak menghalangi Karisma Evi Tiarani untuk berprestasi. Atlet asal Boyolali, Jawa Tengah, itu mampu menjuarai ajang olahraga tingkat internasional, bahkan memecahkan rekor dunia.

Evi terlahir dengan kondisi kaki kirinya yang lebih pendek sekitar 7 sentimeter. Kaki kirinya juga tak sekuat kaki kanan.

Kondisi yang tunadaksa itu tak dianggap Evi sebagai suatu keterbatasan. Gadis kelahiran 19 Januari 2001 itu aktif menekuni olahraga lari yang dicintainya sejak duduk di kelas 2 SMP.

Gadis berhijab itu mulanya ingin menjadi pemain bulu tangkis, tetapi seiring waktu ternyata minatnya beralih ke cabang olahraga atletik.

Atlet Para Atletik Indonesia Karisma Evi Tiarani berlatih di rumahnya Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Antara/Aloysius Jarot Nugroho

Cabang olahraga itulah yang kemudian membawa Evi meraih sederet prestasi di berbagai ajang kejuaraan tingkat daerah, nasional, hingga internasional.

Ujian pertamanya adalah Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah (Peparda) 2014, dan Evi sukses mempersembahkan satu medali emas di nomor 100 meter T42.

Pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 di Jawa Barat, bungsu dari dua bersaudara itu berhasil mendapat dua emas, yakni di nomor lari 100 meter dan lompat jauh.

Tak puas, Evi terus membuktikan kemampuannya, dan di ajang Asian Para Games (APG) 2018 menggondol emas di nomor 100 meter T42 (tuna daksa).

Masih di ajang yang sama, Evi juga meraih medali perunggu di nomor lompat jauh putri klasifikasi T42-44/61-64.

Evi kembali membuat bangga Indonesia dengan keberhasilannya menyabet medali emas serta memecahkan rekor pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Atlet binaan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia itu berhasil memecahkan rekor dunia di nomor 100 meter putri dengan catatan waktu 14,72 detik.

Evi berhasil mengalahkan atlet asal Italia Monica Graziana Contrafatto yang berada di posisi kedua dengan catatan waktu 15,56 detik, dan tempat ketiga dihuni Gitte Haenen asal Belgia (15,60 detik).

Ternyata sebelumnya, Evi pada Turnamen Handisport Paris Open 2019 juga telah memecahkan rekor dunia dengan mencetak waktu 14,90 detik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artinya, di Kejuaraan Dunia Para Atletik di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) 2019, Evi memecahkan rekornya yang telah dicetaknya sendiri.

Tak disangka, dari Desa Talak Broto, Kecamatan Simong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Evi mampu menembus batas negara dan berhasil menorehkan catatan prestasinya.

Rupanya, dukungan orang tua, terutama sang ibu dan teman-temannya yang membuatnya tumbuh dengan percaya diri dan tak pernah merasa minder.

Keistimewaan fisik yang dimiliki gadis yang kini berusia 20 tahun itu tidak pernah membuatnya merasa diperlakukan berbeda oleh keluarga dan lingkungannya.

Kawan-kawan sekolahnya pun tidak pernah sekalipun mengejek atau mengolok-olok Evi, namun justru mendukungnya secara penuh dalam berprestasi.

Sedianya, Evi turut tampil di gelaran ASEAN Paragames 2020 di Filipina, tetapi urung terlaksana karena pesta olahraga disabilitas itu dibatalkan menyusul pandemi COVID-19.

Namun, masih ada satu kesempatan lagi, yakni Paralimpiade Tokyo yang akan digelar mulai 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang.

Bersama 22 atlet lainnya, Evi bakal mewakili Merah Putih pada pesta olahraga atlet disabilitas empat tahunan tersebut.

Keterbatasan tak membuatnya merasa terbatasi. Mari dukung Evi dalam merajut prestasi demi prestasi untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia.

Biodata singkat:

Nama: Karisma Evi Tiarani
Tempat, tanggal lahir: Boyolali, 19 Januari 2001
Cabang: para-atletik.

Prestasi:
- Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah 2014 (1 emas)
- Pekan Paralimpiade Nasional 2016 (2 emas)
- Asian Para Games (APG) 2018 (1 emas, 1 perunggu)
- Turnamen Handisport Paris Open 2019 (1 emas - memecahkan rekor dunia)
- Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 (1 emas - memecahkan rekor dunia).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Jokowi Target Pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar Selesai Akhir Tahun Ini

51 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo (tiga dari kanan) serta sejumlah pejabat lainnya memencet sirene sebagai tanda dimulainya pembangunan Paralympic Training Center di Desa Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 8 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE.
Jokowi Target Pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar Selesai Akhir Tahun Ini

Jokowi menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 8 Maret 2024.


NPC Indonesia Ingin Loloskan 27 Atlet ke Paralimpiade Paris 2024, Pasang Target Dua Medali Emas

53 hari lalu

Mural Paris `2024` terlihat saat upacara penutupan Paralimpiade Tokyo 2020, Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, Ahad, 5 September 2021. Paris akan menjadi kota penyelenggara Paralimpiade dan Olimpiade pada 2024 mendatang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
NPC Indonesia Ingin Loloskan 27 Atlet ke Paralimpiade Paris 2024, Pasang Target Dua Medali Emas

Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun tak mau memasang target tinggi untuk perwakilan Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 karena enggan membebani atlet yang bertanding.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

30 Januari 2024

Petugas membantu penyandang disabilitas memasukkan surat suara ketika mengikuti pemilu 2019 susulan di TPS 31 Jayapura Selatan, Jayapura, Papua, Kamis, 18 April 2019. Pemilu susulan diselenggarakan di sejumlah TPS di Jayapura, Banggai, dan Jambiketerlambatan logistik pemilu. ANTARA/Gusti Tanati
Aksesibilitas Disabilitas untuk Pencoblosan Pemilu 2024 Sudah Terpenuhi atau Belum?

Semua orang memiliki hak suara untuk pencoblosan pada Pemilu 2024, termasuk para disabilitas. Apakah aksesibilitas difabel sudah terpenuhi?


Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

29 Januari 2024

Seorang Penyandang Disabilitas memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat mengikuti simulasi Pemilihan Umum 2019 di gedung Kementerian Sosial RI, Jakarta, 14 Februari 2019. Kegiatan yang diselenggarakan KPU RI tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilih penyandang disabilitas dan mengurangi surat suara yang tercoblos secara tidak sah pada Pemilu 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prosedur dan Cara Difabel Mengikuti Pencoblosan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU

Para difabel memiliki hak suara untuk memilih di Pemilu 2024. Ini prosedur dan cara dari KPU untuk disabilitas saat pencoblosan surat suara di TPS.


Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

23 Januari 2024

Dedi Santoso, difable penjual kue maju jadi Caleg DPRD Kota Bogor. Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Ingin Berjuang buat Kaumnya, Difabel Di Kota Bogor Maju sebagai Caleg

Seorang penyandang difabel yang juga penjual kue basah di Kota Bogor maju sebagai caleg dengan harapan dapat membantu kaumnya bila terpilih.


Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

19 Januari 2024

Wawancara calon pengawas Tempat Pemungutan Suara atau TPS penyandang disabilitas, yang berlangsung di Kantor Kelurahan Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024.TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Hasil Survei, Sebanyak 23 Persen Difabel Terlibat Kampanye Pemilu

Temuan lainnya, tingkat kesadaran dan pemahaman difabel akan hak politik cukup tinggi.


Hanya 35 Persen Tercatat Pemilih Difabel, Aksesibilitas TPS Mengkhawatirkan

19 Januari 2024

Plh Ketua Bawaslu Lolly Suhenty (ketiga kiri) berfoto bersama Tim Stafsus Presiden Yustitia M Arief (kiri), Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Norman Yulian (kedua kanan), Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD) Ariani Soekanwo (kedua kiri), Penyanyi Putri Ariani (ketiga kanan) dan Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dewa Kurniawan (kanan) usai menandatangani dokumen Deklarasi Pemilu Akses Ramah Disabilitas di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.  ANTARA/Muhammad Adimaja
Hanya 35 Persen Tercatat Pemilih Difabel, Aksesibilitas TPS Mengkhawatirkan

Kurangnya keterjangkauan informasi tersebut dapat menimbulkan banyak kemungkinan, seperti tidak terpenuhinya hak pilih difabel.