TEMPO.CO, Jakarta - Dua atlet Afghanistan yang berhasil tiba di Jepang untuk berlaga di Paralimpiade Tokyo mendapat tawaran visa kemanusiaan dari Australia. Hal itu diungkapkan pengacara dari Human Rights for All, Alison Battisson, yang juga terlibat dalam evakuasi kedua atlet tersebut dari negaranya.
Alison mengatakan kedua atlet yang mendapat tawaran visa kemanusiaan tersebut adalah atlet taekwondo putri, Zakia Khudadadi dan atlet lompat jauh putra Hossain Rasouli. "Perlu diberi ruang untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan setelah perhelatan olahraga terbesar di dunia untuk penyandang disabilitas itu selesai," kata Alison.
Khudadadi dan Rasouli tiba di Tokyo pada Sabtu, 28 Agustus 2021, setelah usaha multinasional berhasil mengevakuasi kedua atlet itu dari Ibu Kota Kabul, yang sekarang berada di bawah kendali Taliban. Alison terlibat dalam upaya untuk mengevakuasi keduanya, bersama puluhan atlet lain.
"Australia telah memberi mereka visa, tetapi ini semua dilakukan dengan amat sangat terburu-buru sehingga mereka membutuhkan ruang bernapas untuk memutuskan apa yang terbaik bagi mereka," kata dia dikutip dari Kyodo, Rabu, 1 September 2021.
Mantan kapten tim sepak bola nasional Australia, Craig Foster, yang juga advokat pengungsi yang terlibat dalam evakuasi, mengatakan bahwa tujuan akhir negaranya belum diketahui. Namun, dia mengucapkan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan politisi lainnya karena telah melakukan pekerjaan luar biasa.
Baca Juga:
Departemen Dalam Negeri memastikan Australia telah berkomitmen untuk menerima setidaknya 3.000 warga Afghanistan di bawah program kemanusiaan negara tersebut. Prioritas khusus akan diberikan kepada minoritas yang dianiaya, perempuan dan anak-anak, serta mereka yang memiliki hubungan keluarga dengan Australia.
Kedua atlet Afghanistan yang mengikuti Paralimpiade itu telah berada di Ibu Kota Prancis, Paris, selama sekitar satu pekan setelah mereka dievakuasi. Rasouli, yang seharusnya berlaga di nomor 100 meter T47 putra, malah bertanding di nomor lompat jauh T47 putra karena terlambat datang.
Adapun Zakia Khudadadi dijadwalkan bertanding di kelas taekwondo K44-49kg putri pada Kamis, 2 September 2021. Dia akan menjadi atlet perempuan Afghanistan pertama yang berkompetisi di Paralimpiade sejak 2004, menurut Komite Paralimpiade Internasional (IPC).
Baca juga : Hasil Paralimpiade Tokyo Rabu: Bolo Triyanto dan Jaenal Aripin Gagal Raih Medali