TEMPO.CO, Jakarta - Peraih dua medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 Leani Ratri Oktila berharap media massa bisa memberikan pemberitaan yang berimbang soal keberadaan atlet difabel. Menurut dia, atlet difabel layak mendapatkan porsi publikasi yang sama layaknya para atlet non-difabel.
Leani merasa publikasi media terkait cabang olahraga maupun atlet difabel masih sangat minim. Peringatan Hari Olahraga Nasional ke-38, yang diikuti sejumlah prestasi dari Olimpiade dan Paralimpiade, seharusnya menjadi momentum memberikan keseimbangan atas proses dan capaian semua atlet.
“Saya berharap olahraga semakin maju dan terus berimbangnya media untuk mengangkat pemberitaan atlet-atlet disabilitas karena minimnya informasi tentang olahraga disabilitas,” ujar Leani di Jakarta, Rabu, 9 September 2021.
Menurut atlet yang dijuluki “Ratu” para-bulu tangkis itu, cerita-cerita soal perjuangan atlet difabel bisa menjadi inspirasi banyak orang. Sayangnya, harapan itu tak didukung maupun dibarengi pemberitaan masif terkait keberadaan atlet dan cabang olahraga untuk penyandang disabilitas.
“Atlet disabilitas itu bisa menjadi inspirasi untuk orang lain hanya karena publikasinya saja yang tidak seperti atlet non-disabilitas,” tuturnya.
Di sisi lain, Leani mengaku perhatian pemerintah terhadap atlet disabilitas hingga kini sudah jauh lebih baik. Pembinaan atlet untuk cabang olahraga Paralimpiade dan Olimpiade menurutnya sudah setara, termasuk fasilitasi pelatnas, dukungan mengikuti kejuaraan internasional, bonus, hingga jaminan pengangkatan menjadi PNS.
“Menurut saya, pemerintah saat ini sudah sangat perhatian terhadap atlet, bahkan atlet yang berprestasi pun diangkat menjadi ASN, sudah tidak ada alasan untuk orang tua takut anak nya menjadi seorang atlet,” tutur Leani Ratri Oktila.