Menurut Humas PB Percasi, Kristianus Liem, Irene meraih norma GMW ketiganya dalam Olimpiade Catur di Dresden, Jerman baru-baru ini.
Saat itu Sabtu 13 Desember 2008, Singapura Terbuka sudah memasuki babak kedelapan. Irene yang gelisah karena tawaran remisnya ditolak oleh Yang Kaiqi (rating 2429) dari Cina, tengah berjalan menuju kamar kecil dan secara kebetulan berpapasan dengan Presiden Assosiasi Catur ASEAN Ignatius Leong yang langsung menahannya dan memberikan sertifikat yang diidam-idamkannya itu.
"Ah, yang benar, seriuskah ini?," kata Irene kepada Ignatius Leong. "Sebab sudah dihitung tempo hari rata-rata ratingnya kurang sedikit dari persyaratan," jelas Irene polos.
"Kamu lihat saja sertifikat tersebut, siapa saja yang menandatanganinya? Perhatikan pula keaslian stempelnya. Kok bukannya senang malah meragukan?" ujar Leong.
Sementara kapten tim putri Indonesia untuk Olimpiade Dresden 2008 MF Sebastian Simanjuntak ketika dihubungi menyebutkan rating rata-rata lawan Irene masih kurang tujuh poin dari persyaratan minimal.
"Tapi ketika saya tanyakan ke Leong, beliau bilang biarlah itu tanggung jawab para wasit yang menghitung. Yang penting tanda tangan dan stempelnya asli," kata Sebastian yang juga main pada Singapura Terbuka dan Kuala Lumpur Terbuka.
ANT