Permintaan maaf itu disampaikan Sekretaris LADI, Dessy Rosmelita, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 18 Oktober 2021. "Kami meminta maaf kepada Presiden Indonesia, masyarakat Indonesia atas kejadian tidak menyenangkan kemarin," kata Dessy.
Tim bulu tangkis Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan Cina 3-0 di Denmark, Ahad malam. Namun, saat menerima medali, Indonesia tak bisa mengibarkan bendera merah putih.
Hal itu terjadi karena sanksi WADA yang memvonis Indonesia sebagai negara tidak patuh mengirimkan sampel tes doping.Sebagai gantinya, bendera Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) ditampilkan ketika Jonatan Christie dan kawan-kawan mendapat pengalungan medali.
Pada kesempatan ini, Dessy Rosmelita turut mengkonfirmasi WADA memberikan hukuman kepada LADI karena permasalah Test Doping Plan (TDP) untuk tahun 2020 dan 2021.
LADI tak memberikan sampel doping atlet Indonesia kepada WADA karena ada pergantian pengurusan dan juga tidak adanya event olahraga nasional tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.
Selain dari LADI, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali juga meminta maaf atas kejadian yang dialami skuad bulutangkis Indonesia ketika menjadi juara Piala Thomas. "Selain LADI tadi, saya memohon maaf. Karena gara-gara kejadian ini, mengacaukan euforia kita yang bisa membawa pulang trofi Piala Thomas," kata Menpora Zainudin Amali.
"Kita akan lakukan investigasi. Jika terindikasi jadi penyebab, maka bakal bertanggung jawab. Kalau memang harus ke ranah hukum, kita akan dorong ke sana," kata Amali.
Lebih lanjut Menpora turut membuat tim khusus untuk mengatasi masalah dengan WADA. Tim ini akan diketuai langsung oleh Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. "Untuk mengatasi masalah ini, kita akan serius tidak bisa sembarangan. Saya bakal bentuk tim. Secara khusus, pekerjaan tim ini ada dua," kata Menpora Zainudin Amali.
IRSYAN HASYIM